Putih, Engkau Dimana?
TaGur-601 (202)
Siang itu, sepulang sekolah setelah membuka sepatu dan meletakkan tas, Fia menuju ke belakang rumah.
“Fia tukar baju dulu,” ujar ayah pada gadis ciliknya itu.
Fia setiap hari pergi dan pulang sekolah memang selalu dengan ayah. Karena sekolah dasar tempatnya menuntut ilmu, cukup berjarak juga dari rumah.
“Aku mau cari si putih dulu, ayah. Seharian kemaren tidak ada terlihat,” terdengar suara Fia dari belakang rumah.
“Paling-paling dia main dekat musholla, Nak,” sela ayah dari dalam rumah.
“Tidak Yah, kemaren aku sudah cari sama Uni sampai ke sana, tapi tidak kami temukan,” terdengar suara Fia lagi.
“Malam tadi, ayah lihat, dia ada di belakang. Sudah ganti baju dulu, nanti cari lagi.”
Akhirnya Fia masuk kembali ke rumah, walau rasa penasaran masih menggelayuti pikirannya. Kemana ayam putihnya itu?
“Itulah, Ayah, tidak mau membeli makanannya,” ujar Fia setelah sampai dalam rumah.
Wajahnya terlihat cemberut.
Makanan untuk ayam-ayamnya memang sudah habis dua hari yang lalu dan itu sudah disampaikan ke ayah. Namun ayah selalu beralasan, lupa.
Ayah jadi tertawa, melihat Fia yang merengut kesal.
“Maafkan ayah Fia, ayah lupa.”
Awalnya wajah Fia masih nampak cemberut. Namun, setelah ayah minta maaf lagi, akhirnya wajahnya berubah cerah.
Fia memang gadis kecil yang baik. Pemaaf dan tidak pendendam, kepada siapa saja. Walau kadang-kadang memang agak mudah marah.
Fia berencana sehabis salat Zuhur akan mencari si putih bersama uni. Dia merasa penasaran, kemana si putih sekarang bermainnya. Kalau kate jantan terlihat olehnya ada di seputar rumah. Sementara yang betina memang jarang keluar kandang, karena sedang mengerami telurnya.
“Putih, putih, dimana engkau ayamku,” Fia bicara sendiri. Bersambung
Kinali, 11092021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga si putih segera ditemukan. Sukses selalu buat Ibu Puspa Dani