puspa lestari

Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Toroh Grobogan. Mengawali menulis sejak tahun 2017 dan bergabung di Media Guru Indonesia. Tiada hari tanpa menulis karena me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tulisan ke-446 (82)

Tulisan ke-446 (82)

P5 Kearifan Lokal Tumbuhkan Cinta Budaya Daerah

#22

Awal

Penguatan proyek profil pelajar Pancasila yang kedua di SMA negeri 1 Toroh mengambil tema kearifan local. Letak sekolah yang berada di pinggiran desa yang memiliki kekayaan budaya daerah penuh beragam. Budaya daerah yang bersifat tradisional dijalankan secara turun temurun peninggalan nenek moyang yang dijaga serta dilestarikan oleh warga kampung. Kebiasaan atau tradisi yang dilakukan karena dipercaya warga akan membawa dampak positif bagi kehidupan di masyarakat.

Keberadaan ragam tradisi di daerah menunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Hal ini bukan menjadi penghalang untuk bercerai berai tetapi justru menjadi perekat yang kuat kesatuan bangsa. Melalui P5 siswa dikenalkan dan tentang tradisi agar siswa menjadi peduli serta cinta budaya local yang ada di daerah masing-masing. P5 kearifan local menambah rasa cinta dan juga menjunjung tinggi tradisi untuk meneruskan sebagai generasi emas.

Tantangan

Kearifan local yang beragam menjadi latar belakang pemilihan tema P5. Perkebangan zaman yang semakin maju dimana teknologi merajai dunia menjadikan generasi muda lupa akan jati diri sebagai bangsa yang berbudaya. Bahkan siswa mungkin tidak mengenal adanya tradisi yang dijalankan di sebuah wilayah tertentu. Siswa terbiasa sibuk dengan gadget sehingga interaksi sosial berkurang akibatnya kurang mengenali kearifan local yang eksis di daerahnya.

Sebagai tantangan bagi sekolah untuk menuangkan P5 dalam bentuk pertunjukkan dengan tema kearifan local. Secara tidak langsung P5 akan memberikan dampak positif bagi siswa yang mampu menumbuhkan jiwa peduli terhadap budaya daerah yang masih dipertahankan di masyarakat. Fasilitator dan pendamping memfasilitasi siswa dalam mengeksplorasi tentang budaya tradisi di masyarakat untuk diangkat menjadi sebuah drama. Mengangkat tradisi local kedalam sebuah pertunjukkan drama mampu memberikan wawasan bagi pemirsa sehingga tradisi dapat dikenal dan tetap eksis kembali. Tantangan sekolah untuk menginformasikan nilai-nilai luhur tradisi yang dimiliki oleh masyarakat sekitar.

Aksi

Guru mensosialisasikan tentang tema P5 di kelas kemudian meminta siswa untuk memilih tradisi apa yang akan diangkat menjadi sebuah pertunjukkan. Setiap kelas akan menyiapkan sebuah pentas cerita tradisi supaya dapat dikenali dan dicintai oleh generasi muda penerus bangsa. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan memberikan gambaran tradisi yang hampir punah tetapi masih dijalankan di sebuah daerah tertentu. Kegiatan pengenalan tradisi dilakukan dengan ceramah, pemasangan banner dan membuat broshur.

Sekolah mengadakan talk show bersama budayawan asli kabupaten Grobogan. Tujuannya agar siswa dapat bertanya jawab dengan budayawan yang memiliki pengetahuan luas tentang budaya daerah khas Grobogan. Bersama Pak Raden seorang budayawan semua siswa belajar dan menggali informasi tentang budaya di daerah Grobogan.

Siswa diminta melakukan survey lingkungan dengan melakukan wawancara kepada tokoh masyarakat atau budayawan. Setiap kelas memiliki satu kelompok survey ke tokoh masyarakat untuk menggali informasi tentang tradisi yang ada di wilayah tersebut. Setiap kelompok memilih dan menentukan daerah mana dan budaya tradisi apa yang akan dipilih untuk dipentaskan. Siswa benar-benar belajar dan memahami apa yang disampaikan oleh tokoh masyarakat ataupun budayawan.

Siswa diminta untuk menyusun proposal dan scrapbook tentang proses pentas sehingga tergambar jelas alurnya. Masing-masing kelas dibagi tugasnya untuk menyiapkan pentas seperti seksi tata panggung, musik, penokohan, kostum, dan konsumsi. Setiap siswa mendapat peran masing-masing dan bertanggung jawab sesuai tugas. Fasilitator dan pendamping memfasilitasi dan mendampingi siswa dalam mengerjakan proses sampai gelar pementasan berhasil serta refleksi.

Pentas drama digelar bersamaan dengan berkolaborasi bersama GLS dengan gelar karya P5 sekaligus pameran buku bersama penerbit buku terkenal. Hasil pementasan drama sangat bagus dan beragam serta variatif. Siswa bekerjasama dengan kelompok sehingga mampu mementaskan drama kearifan local sesuai persiapan yang telah dijalankan.

Pelajaran

P5 kearifan local mampu menyadarkan siswa bahwa tradisi daerah merupakan kekayaan yang wajib dilestarikan agar tumbuh menjadi budaya luhur. Kerjasama dan kolaborasi antar siswa tumbuh dan berkembang secara tidak langsung selama mengikuti kegiatan P5. Antar fasilitator dan pendamping juga turut bersinergi mensukseskan gelar karya P5. Refleksi usai gelar karya P5 dapat dijalankan untuk mengevaluasi pelaksanaan P5 untuk bahan perbaikan P5 di masa mendatang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post