puspa lestari

Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Toroh Grobogan. Mengawali menulis sejak tahun 2017 dan bergabung di Media Guru Indonesia. Tiada hari tanpa menulis karena me...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tulisan ke-772(377)

KEAJAIBAN CINTA KIRANA

#5

Selama ibunya dirawat inap maka Kirana tugasnya berjualan di pagi hari dan siang sampai malam bertugas menjaga ibu. Hari-hari dilalui penuh dengan keikhlasan sebagai anak. Sewaktu kecil Kinara selalu disayang kedua orang tuanya, sebagai anak. Ketika anak sakit maka ibu adalah orang pertama yang sedih karena tidak sanggup melihat anaknya sakit. Setiap ibu selalu siaga menjaga dan merawat anak tercintanya. Sekarang Kirana membalas kebaikan ibu dengan merawat penuh kasih sayang. Ikatan cinta anak dan ibu senantiasa terjalin erat sepanjang masa bagai mentari menyinari dunia.

Malam ini ayah dan kak Tuti yang menjaga di rumah sakit. Kirana pulang dijempuk kak Hans. Cuaca mala mini terang dihiasi bulan dan bintang bertaburan di langit. Rasa penat dan lelah tidak dirasakannya karena ia termasuk anak yang tangguh. Kakaknya selalu menasehati agar ia tumbuh menjadi perempuan yang mandiri dan bertanggung jawab. Hidup sebagai anak petani dan pedagang sayur menjadikan dirinya hidup sederhana. Tidak semua keinginannya terpenuhi namun ia sadar suatu hari nanti ia akan menjadi orang sukses sehingga dapat mewujudkan keinginannya.

Malam semakin larut suara alam melelapkan alam bawah sadarnya. Ia tertidur pulas karena badan kecapean. Tepat pukul 02.30 ia terbagun seperti suara ibunya membangunkannya. Ia bangun lalu mengambil wudu dan menunaikan ibadah salat malam. Di keheningan malam ia memohon kepada Allah agar ibunya segera sembuh dan berkumpul dengan keluarganya kembali. Ia juga berdoa semoga ia dapat emnjalankan aktivitas sebagai mahasiswa di UNNES bulan depan dengan baik. Ia memohon kekuatan untuk dapat mewujudkan impian hidupnya yaitu memiliki pekerjaan yang lebih layak dan mulia. Usai berdoa ia membaca surat Al Quran untuk menenangkan diri sekaligus doa agar semua permohonannya segera terkabul.

Kebiasaan salat malam dan membaca ayat – ayat suci Al Quran diperoleh dari didikan orang tuanya. Apalagi pesan ibunya yang selalu mengingatkannya agar ia jangan meninggalkan salat dan selalu membaca Al Quran. Ucapan ibunya itu terngiang di telinga sehingga ia selalu menjalankan semua nasehatnya dengan baik. Baginya tumbuh menjadi anak yang solehah adalah harapan dan doa kedua orang tuanya, maka ia akan selalu berusaha menjadi yang terbaik. Ia menunggu salat subuh sebelum berangkat ke pasar menjual sayuran. Kak Tuti sudah menyiapkan sarapan nasi soto, namun ia tak sempat sarapan karena Kak Hans sudah siap mengantarnya ke pasar. Ia akan membeli sarapan nasi soto di pasar saja.

Di pasar Kirana dibantu kak Hans menata lapak lalu ditinggal sendiri berjualan karena kak Wati mengurus rumah baru ke pasar menyusulnya. Dengan penuh semangat mengumpulkan cuan maka ia berdoa sebelum berdagang seperti yang diajarkan ibunya. Pembeli mulai berdatangan ia melayani dengan ramah dan sabar. Tiba-tiba ada seorang laki-laki tinggi dan gagah membeli sayuran. Ia kaget ada laki-laki tampan membeli dagangannya.

“Cari apa mas?”

“Saya mau beli labu siam, kacang panjang dan terong.”

“Ini saya masukkan plastic jadi satu. Semua total Rp.20.000.”

“Ini uangnya.”

Laki-laki itu berlalu menuju ke seberang jalan ternyata ia juga berjualan di lapak buah-buahan.

Kirana menutup lapak setelah semua sayuran ludes terjual. Ketika akan menutup lapak mendadak kayu penutupnya jatuh. Tiba-tiba laki-laki ganteng yang tadi membeli sayuran datang menolongnya. Ia merasa berhutang budi padanya atas pertolongan yang diberikannya.

“Terima kasih, mas.”

“Kenalin namaku Dafa.”

“Kirana.”

Sejak saat itu Dafa dan Kirana sering bertemu dan berteman baik. Sebelum pulang Kirana akan membeli buah di lapak mas Dafa. Mereka saling berkomunikasi baik tanpa memikirkan pacaran atau sekedar berteman karena bagi mereka saling memahami itu adalah hal penting dalam bersahabat.

Sepulang dari pasar Kirana bersiap ke rumah sakit untuk menjenguk ibu. Ia membawa buah pisang Ambon kesukaan ibunya yang dibeli di lapak buah Dafa. Ia ke rumah sakit naik angkutan umum. Saat menunggu angkutan ia bertemu Dafa sedang naik motor.

“Mau kemana Ki”

“Jenguk ibu di rumah sakit.”

“Bareng aku saja, aku mau ke kota.”

Kirana tidak berani menolak ajakan Dafa lalu ia membonceng menuju rumah sakit. Dafa menurunkannya di depan pintu masuk lalu membiarkan ia ke dalam rumah sakit karena Dafa ada urusan di kantor pos.

Di kamar rawat inap ibu sedang diperiksa dokter yang menanganinya. Kirana menunggu hasil pemeriksaan dokter yang bertugas hari ini. Berdasarkan hasil laboratorium ibu menderita sakit pengapuran tulang sehingga badannya terasa lemah dan kurang bersemangat. Kirana mendekati ibu lalu menawari buah pisang yang dibawanya. Ia meminta agar ibu kuat agar segera sembuh dan bisa aktivitas lagi seperti biasa. Ibu tersenyum melihat anaknya yang manja datang menjaganya. Ia mengupas pisang lalu memberikan pada ibu. Agar badan ibu kembali sehat diperlukan asupan gizi agar tubuhnya pulih. Sebagai penjaga ibunya maka Kirana memberikan pelayanan yang istimewa. Mengupaskan buah-buahan, menyuapi makanan yang bergizi dan meminumkan obat tepat waktu serta menjaga saat ibu istirahat tidur.

Ayah pulang bersama kak Hans untuk beristirahat dan berganti baju. Kirana selalu setia menemani ibu dengan membaca shalawat dan juga dzikir agar ibu diberikan kesembuhan. Ibu merasa tenang dan damai saat mendengar suara Kirana yang merdu. Berita bagus datang kalau ibu diperbolehkan pulang ke rumah esok hari jika tubuhnya kuat dan sehat. selanjutnya ibu akan mengikuti perawatan jalan selama masih sakit. Istirahat di rumah diperlukan ibu supaya cepat pulih. Kirana dapat diandalkan untuk membantu jualan di pasar sebelum perkuliahan bulan depan dimulai. Menghabiskan waktu bersama keluarganya terutama mendampingi ibu saat sakit adalah ladang amal seorang anak. Kirana bertekad menjaga ibu selagi ia masih di rumah belum kuliah dan menetap di kost.

Memberikan semangat dan motivasi bagi ibu akan membangun imunitas tubuh agar lebih cepat pulih. Waktu pulang untuk melakukan rawat jalan dilakukan pagi ini Kirana libur jualan untuk menjemput ibu kesayangannya. Keluarga belum ada mobil maka Kirana menyiapkan angkutan umum untuk menjemput ibu pulang dari opnam. Mas Dafa yang membantunya mencarikan angkutan untuk kepulangan ibu. Ia bersyukur dipertemukan dengan mas Dafa yang baik hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post