Pendidikan adalah usaha sadar untuk menggeser perilaku yang keliru menuju perilaku yang diharapkan. Ada sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang secara bersamaan diberikan kepada anak. Pengetahuan dan keterampilan tersebut mempengaruhi kesadarannya untuk merespons sesuatu. Sederhananya, jika anak diajarkan dan terbiasa mengucapkan salam kepada orang tua sebelum berangkat ke sekolah, maka anak akan melakukannya secara otomatis. Anak sadar bahwa perilakunya tersebut merupakan bentuk hormat dan rasa kasih sayang yang muncul antar keduanya.

Contoh-contoh yang muncul dalam aktivitas sehari-hari dapat mempengaruhi respons anak. Merujuk pada teori yang dikembangkan Bandura, ada empat efek yang memengaruhi perilaku anak dari mengamati contoh-contoh di sekitarnya. Pertama, efek belajar dengan mengamati orang lain. Suatu hari, anak melihat tayangan pembelajaran menggunakan canva, dan guru juga memfasilitasi pengetahuan dan keterampilan kepada anak untuk menggunakan canva pada saat presentasi tugas-tugas belajarnya. Anak memperoleh sebuah perilaku baru yang dicontohkan oleh guru. Kegiatan ini mempengaruhi anak bahwa kalau mau presentasi, bisa menggunakan canva. Ini dikarenakan dari contoh yang didapatnya, anak mendapatkan penguatan bahwa canva sangat mudah digunakan dan memiliki fitur yang beragam dan menarik.

Kedua, efek menampilkan perilaku yang telah dipelajari sebelumnya. Sudah seminggu ini, guru memberikan keterampilan menghitung perkalian dengan jarimatika. Anak terampil menentukan perkalian dengan jarimatika. Pada saat anak mengerjakan penilaian sumatif berkaitan dengan soal cerita yang operasi perkalian, maka anak menggunakan jarimatika untuk membantu menjawab soal. Dari hal tersebut, anak mendapat penguatan untuk menampilkan perilaku karena telah dipelajari sebelumnya.

Ketiga, efek menahan diri setelah mengamati orang lain mendapatkan konsekuensi atau sanksi. Pada saat penilaian sumatif akhir semester berlangsung, seorang anak kedapatan menyontek jawaban dari kertas yang sudah dipersiapkan. Anak tersebut mendapat sanksi tidak berhak melanjutkan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, guru memperingatkan anak-anak untuk tidak melakukan hal yang sama. Anak-anak pun dengan tertib mengikuti kegiatan penilaian sumatif. Anak dapat menahan diri untuk tidak melakukan kesalahan setelah mendapatkan penguatan dari pengalaman seorang temannya yang diberi sanksi dikarenakan menyontek.

Keempat, efek menampilkan perilaku setelah mengamati orang lain yang melakukan kekeliruan tanpa mendapatkan konsekuensi atau hukuman. Seorang anak mengadu kepada gurunya, bahwa ada temannya melakukan kecurangan pada saat ujian. Anak tersebut tidak mendapatkan dukungan guru, dan temannya yang melakukan kecurangan dibiarkan begitu saja. Memanfaatkan kondisi itu, anak-anak yang lain juga berani melakukan hal yang sama. Sungguh ironi. Perilaku yang tidak diharapkan dapat dilakukan karena mendapatkan penguatan dari pengalaman orang lain yang mendapatkan pembiaran ketika melakukan kekeliruan.

Oleh karena itu, guru senantiasa memberikan teladan. Perilaku yang terpuji itu harus dicontohkan dan dibiasakan. Beri respons yang proporsional terhadap perilaku anak, baik perilaku yang diharapkan maupun tidak.