Kak Puputnya Aiz

AKU RUMAH KETIKA ENGKAU MENJADI PENGEMBARA (30 Mei 2017 / @PutyAisy) PEREMPUAN BIASA YANG BERIKHTIAR MENJADI PEREMPUAN YANG DICEMBURUI BIDADARI SURGA Tak kena...

Selengkapnya
Navigasi Web
MODEL TERBAIK

MODEL TERBAIK

Terkadang, saya suka iseng-iseng berselancar untuk stalking akun seseorang. Kepo? Kalau yang namanya stalking akun sudah pastilah kondisi saya sedang kepo :D

Suatu hari saya stalking akun perempuan cantik yang belum menjadi teman di dunia maya, tapi kami sering bertatap muka di dunia nyata. Status statusnya enteng saja seputar style rambut, baju, sepatu bahkan sampai behel gigi pun dibahas.

Sebagai seorang stalker wajib diam dan tak boleh berkomentar, apalagi cara memegang dan mengusap ponsel pun sangatlah berhati-hati. Jangan sampai ketutul sedikit pun. Bisa ketahuan dong acara stakingnya. Hihi. :D

Buka-buka akun perempuan tersebut, tiba-tiba saya dikejutkan oleh satu status kesalnya kepada seseorang. Tahukah Anda? Untuk kali ini saya tidak tega membiarkan diri terdiam. Saat itu saraf-saraf tertawa saya benar-benar bekerja maksimal.

"Bikin gaya sendiri dong, jangan plagiat gaya gue! Masa sih plagiat dari rambut sampai segalanya dari gue, dasar Plagiat!!"

Ups! Plagiat? Plagiat style? Sumpah saya ngakak baca ini. Tapi hust, itu akun milik dia dan bebaslah dia menuliskan apa saja. Toh kita juga tak pernah tahu tulisan itu untuk siapa, yang jelas bukan untuk saya loh, lawong rambut saya saja dia nggak pernah tahu warnanya apa kok. Hehe.

Berdiskusi tentang plagiat, tadi pagi saya juga sempat "ngempet" tertawa gegara masuk di kelas santri-santri play grup.

Ketika saya bercerita tentang kepompong dan kupu-kupu, saya memperhatikan ada seorang anak yang meng"echo" salah satu anak yang lain. Jadi ketika si A mengucap; "saya ustazah", si B juga ikut mengucap kalimat yang sama. Tak hanya itu si B mengikuti segala yang dilakukan oleh si A, dari ekspresi sampai tingkah lakunya. Ketika si A pamit pipis ke kamar mandi, sudah pasti si B juga ikut. Meskipun di kamar mandi tidak keluar pipisnya. Hehe.

Melihat tingkah lucu murid kecil kami itu, saya jadi teringat dengan istilah plagiat hasil dari stalking saya yang ditulis oleh perempuan cantik itu. Dalam hati saya menggumam, mungkin begini ya contoh si B kepada A yang disebut perempuan cantik itu sebagai plagiat? :D

Nah loh, plagiat lagi plagiat lagi. Padahal dua kasus di atas tidak tepat jika disebut plagiat. Itu style yang ditiru, bukan karya pemirsa!.

Dalam ilmu psikologi, meniru tingkah laku lebih tepat disebut imitasi. Imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya.

Seorang anak sangat sering mengalami imitasi di dalam hari -harinya. Imitasi sendiri pertama kali muncul di lingkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.

Lalu tidaklah heran saat bermain di sentra, anak-anak menunjukkan imitasi mereka dari orang-orang yang biasa mereka temui.

Perilaku imitasi ini sangat sering dijumpai di sentra bermain peran. Anak-anak tak segan-segan menjelma menjadi sosok yang mereka kagumi.

Anak-anak adalah perekam hebat dan peniru ulung, maka proses imitasi sebaiknya difasilatasi dengan baik. Anak-anak dengan mudah meniru perilaku tokoh yang berperan dalam acara televisi yang mereka nikmati. Karena itu sebagai orang dewasa kita wajib memfilter tontonan mereka.

Anak-anak biasanya juga meniru teman-teman sebaya yang dianggap nyaman baginya. Maka memilih dengan siapa dia berteman itu sangat penting.

Satu lagi kunci yang harus terus dingat bahwa kita adalah salah satu sosok yang akan menjadi model imitasi anak-anak. Pertanyaannya, jika sebagai model kita menjelma pribadi yang tidak baik, dan ditiru oleh anak-anak. Lalu masa depan anak-anak akan jadi apa?

Nah, sudah tahu bedanya imitasi dengan plagiat? Meniru style itu imitasi, bukan plagiasi.

Sebagai penutup tulisan ini, pesan untuk kita semua; mari menjadi model terbaik bagi anak-anak, mari menjadi teladan yang patut diteladani. Jika kita memimpikan anak-anak kelak menjadi penghuni surga, maka sejak dini kita siapkan diri menjadi sumber imitasi terbaik yang memudahkan mereka meraih tiket surga, dekat dengan ridha-Nya.

Surabaya, 7 Juni 2017

Untuk #NulisRandom2017 #Juni2017 #KakPuputSurabaya untuk #Day6 Maaf telat posting :D

www.putyaisy.gurusiana.id

www.putyaisy.blogspot.com

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepakat Ustazah. Btw, fotone kakean model... Sopo sing ngajari iku? #Mblayuuu

07 Jun
Balas

Hihi... diajari ratu gokil pak :D hehe

07 Jun
Balas



search

New Post