rachman firdaus

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Seksi Pandai BerCINTA

Guru Seksi Pandai BerCINTA

GURU SEKSI PANDAI BER-CINTA

Saat ini berbagai upaya pembaharuan sedang digalakkan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Fokus pembaharuan pendidikan nasional diletakkan pada tingkat sekolah karena disadari bahwa sekolah merupakan garda terdepan dalam peningkatan mutu pendidikan. Sekolah yang paling tahu kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan proses pendidikan. Mutu pembelajaran sangat tergantung pada mutu interaksi guru dan siswa. Mutu interaksi guru dan siswa tergantung perilaku guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

Perilaku guru di kelas misalnya, penguasaan materi pelajaran, penggunaan variasi metode mengajar, manajemen kelas, serta hubungan interpersonal guru dan siswa dalam proses pembelajaran harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan bermakna. Berkaitan dengan hal tersebut, guru sebaiknya harus SEKSI dalam proses pembelajaran sehingga mampu mewujudkan CINTA dalam proses pembelajaran.

Mengapa guru harus SEKSI ?

Sekilas kita membaca tentang guru harus SEKSI menimbulkan pikiran yang aneh dalam diri kita SEKSI merupakan singkatan dari Smart, Elegant, Kharismatik, Solution, dan Inovatif (Iskandar, 2017). Berkaitan dengan hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

SMART (Cerdas, Pintar, Pandai)

Seorang guru harus mampu memiliki kompetensi yang baik dalam menjalankan proses pembelajarannya, karena guru yang smart akan melahirkan siswa yang cerdas

ELEGANT (Mempesona)

Guru yang baik tentu memberikan akhlak yang positif pada siswa sehingga berakhlak yang baik karena akhlak yang baik akan mempesona bagi siapa saja.

KHARISMATIK (berwibawa dan kreatif)

Guru yang berkharisma akan mampu memberikan tauladan yang positif bagi siswa dalam proses pembelajaran dan kehidupannya sehari-hari.

SOLUTION (pandai memecahkan masalah bukan penyebab masalah)

Guru harus mampu memberikan solusi dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan bermakna bagi siswa.

INOVATIF ( pandai menciptakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri, siswa dan lingkungan belajarnya)

Seorang guru yang berkompeten harus mampu berinovasi dengan karyanya dalam proses pembelajaran sehingga hal tersebut mampu memberikan manfaat bagi diri, siswa, dan lingkungan belajarnya.

Guru SEKSI wujudkan CINTA dalam proses Pembelajaran

Guru yang SEKSI tersebut, akan mampu mewujudkan CINTA dalam proses pembelajarannya. CINTA (Characteristic, Intelegensi, No Discriminative, Touch dan Assesment) (Firdaus, 2016). Cinta dalam proses pembelajaran akan dijelaskan sebagai berikut:

CHARACTERISTIC (Karakteristik)

Guru yang SEKSI akan lebih mampu memahami karakter dan pola perilaku serta kemampuan siswa sebagai hasil pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna.

INTELEGENSI (Kecerdasan)

Guru yang SEKSI bukan hanya sekedar memahami kecerdasan intelektual siswa namun juga berusaha untuk menciptakan interaksi belajar yang kondusif sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna.

NO DISCRIMINATIVE (Tidak Diskriminatif)

Guru yang SEKSI akan lebih memahami keberagaman siswa dalam proses pembelajarannya karena guru itu mampu menciptakan keseragaman dalam proses pembelajaran melalui inovasi yang pembelajaran yang dilakukannya

TOUCH ( Sentuhan)

Guru SEKSI tentu memahami hubungan interpersonal antara guru dan siswa dalam proses pembelajarannya dengan sentuhan hati dan penghargaan terhadap siswa sehingga memotivasi dan meningkatkan aspek sosialnya.

ASSESMENT (Penilaian)

Guru SEKSI tidak hanya menilai aspek koqnitif saja, namun juga memperhatikan aspek keterampilan dan sikap siswa sebagai upaya melahirkan siswa yang berkarakter dan berakhlak positif.

Demikian guru SEKSI yang Pandai Ber-CINTA dalam proses pembelajaran. Semoga Guru yang SEKSI mampu mewujudkan CINTA dalam proses pembelajaran agar memberikan kontribusi positif menciptakan generasi Indonesia yang cerdas dan berkarakter positif.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen...

20 Aug
Balas

Judulnya provokatif nih. Top pak Rachman.

19 Aug
Balas

iya banget judulnya bikin penasaran...

19 Aug
Balas



search

New Post