Rachmani Dewi Sulistyawati

Terus melangkah, jangan menyerah apalagi berbalik arah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bagai Rumpun Bambu (tantangan hari ke -52)

Bagai Rumpun Bambu (tantangan hari ke -52)

#TantanganGurusiana

Karakter jujur itu butuh waktu agar kuat dan mengakar dalam kehidupan. Sehingga bila sejak dini kita inginkan kejujuran menjadi karakter anak kita, maka sebagai orang tua kita harus berorientasi pada prosesnya bukan pada hasilnya.

Sebagaimana awal tumbuhnya pohon bambu yang tidak terlihat lebat di awalnya.

Maka sebagai orang tua kita harus menekankan agar anak mau melewati prosesnya dengan kemampuan terbaiknya. Bukan dengan kemauan kita orang tuanya.

Mau tahu seberapa penting dan mahalnya sebuah proses pada manusia? Tentu siapapun orang tua yang pernah memiliki anak yang dilahirkan prematur tahu betul rasanya.

Saat kita menginginkan kejujuran menjadi karakter anak kita, maka wajib bagi kita hanya menghargai proses yang telah dilakukannya. Bukan hasilnya.

Misalnya saat anak sedang masa ulangan atau ujian, sering kita meminta anak belajar agar nilainya bagus.

Berulang kali kita sampaikan demikian, sehingga di bawah sadar anak yang menjadi tujuan belajar adalah nilai yang baik

Kita suka gak sadar bahwa saat menekankankan agar dapat mendapat nilai yang baik membuat anak kehilangan keinginan berproses.

Hingga akhirnya demi agar tidak mrngecewakan orang tua, anak pun mencoba melakukan hal curang demi nilai baik.

Sedihnya tuh, kita orang tua sering memarahi anak bila nilai yang diperoleh tidak memuaskan.

Tak jarang krkhawatiran orang tua akan nilai malah mendorong dan memfasilitasi anak agar berbuat curang. Naudzubillah..

Bila itu terjadi artinya kita hanya menjadikan kejujuran sebagai tempelan saja yang suatu saat bisa luntur atau ditanggalkan oleh anak kita kelak.

Sebagaimana pohon bambu yang telah merumpun, yang akarnya telah kuat, ia akan mampu menahan tanah agar tidak mudah longsor.

Maka kejujuran yang telah tertanam kuat akan mampu mendorong seseorang terus berproses untuk lebih baik lagi. Pribadi tersebut adalah pribadi yang senantiasa mencari dan melakukan sesuatu dengan lebih baik lagi.

Tulisan ini sekadar renungan bagi kita orang tua. Di tengah tekanan untuk menjaga diri dan keluarga dari pandemi Covid 19 dan mendampingi anak-anak belajar dan menyelesaikan berbagai tugas sekolah di rumah.

Kadang ada bisikan agar kita melewati prosesnya yang melelahkan itu namun tetap mendapatkan hasil yang baik.

Semoga kita terhindar dari sifar sedemikian

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih bu Vivi yang hebat

01 Apr
Balas

Masyaallah, paparan luar biasa yang mengingatkan bahwa proses lebih penting dari hasil. Sukses selalu dan barakallahu fiik

20 Mar
Balas



search

New Post