Rachmani Dewi Sulistyawati

Terus melangkah, jangan menyerah apalagi berbalik arah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pendekatan Untuk Belajar Dari Rumah (tantangan hari ke-62)

Pendekatan Untuk Belajar Dari Rumah (tantangan hari ke-62)

#TantanganGurusiana

Banyak yang mengira bahwa pembelajaran di rumah adalah memindahkan proses KBM di sekolah menjadi di rumah.

Akibatnya banyak benturan yang terjadi, karena suasana rumah tidak sama dengan suasana sekolah.

Apalagi jika orang tua di rumah adalah pekerja yang setiap hari harus mengantor di jam tertentu. Sehingga target belajar yang diharapkan sulit tercapai.

Menurut saya proses belajar di rumah lebih tepat jika dilakukan dengan pendekatan Problem.Solving Learning atau dengan Project Based Learning.

Yang demikian akan memudahkan anak dan orang tua memilih proses pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan situasi rumah.

Pembelajaran di rumah seharusnya membuat anak dapat mengambil keputusan sendiri bagaimana tugas yang diberikan guru dapat diselesaikan.

Dan dapat membuat anak mampu menilai sendiri hasil pekerjaannya dengan sumber belajar yang ada. Dan sekaligus mampu menemukan bagaimana ia memperbaiki kekurangannya.

Hal seperti ini mungkin lazim digunakan oleh pembelajar level menengah hingga kuliah.

Rasanya memang tidak mudah bila setingkat SD diberikan tugas sekolah berupa proyek. Karena dalam pembelajaran sehari-hari biasanya mereka dituntun oleh guru di sekolah. Hari ini belajar apa dan bagaimana menyelesaikan materi tersebut.

Namun ini bukan tidak mungkin dilakukan di rumah. Di sinilah seharusnya tugas guru menjadi fasilitator pembelajaran.

Pembelajaran di rumah seharusnya menjadikan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau Student Centered Learning.

Bila pembelajaran berpusat pada guru maka akan banyak benturan antara orang tua dan anak karena situasinya yang tidak sama di setiap rumah anak.

Ini akan menghilangkan daya tarik anak untuk mengeksplor pengetahuan dan kemampuannya untuk mendapatkan pengetahuan dan kemampuan yang baru.

Hambatan lainnya memang berasal dari anak itu sendiri. Bila ia belum memiliki kemandirian untuk melayani dirinya sendiri untuk hal yang paling sederhana, mska ia akan kesulitan melakukan tugas berupa proyek.

Dalam hal ini guru harus mampu memecah target yang hendak dicapai menjadi petunjuk yang cukup jelas dan sederhana sehingga dapat dilakukan anak sendiri.

Dengan harapan ia mampu menyelesaikan proyeknya sendiri. Dengan demikian anak akan belajar menjadi pribadi yang kreatif, mandiri, bertanggung jawab dan percaya diri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Harus berikan pembelajaran yang bikin anak jadi mandiri utk selesaikan tugasnya. Ini diperlukan metode dan model pembelajaran yang tepat. Setuju Bu Rachmani. Mantaps. Sukses selalu dan barakallahu fiik

30 Mar
Balas

Jazakillah bu Vivi. Doa yang sama buat bu Vivi

01 Apr



search

New Post