Rachmani Dewi Sulistyawati

Terus melangkah, jangan menyerah apalagi berbalik arah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ramadhan Kini (tantangan hari ke-67)

Ramadhan Kini (tantangan hari ke-67)

#TantanganGurusiana

Beberapa pesan terkirim kepada saya untuk menanyakan kebenaran masa belajar di rumah yang diperpanjang. Apa betul bu liburnya sampai tanggal 20 Mei? Saya melihat kalender, untuk mencari tahu hari apakah tanggal tersebut. Oh, ternyata adalah hari terakhir sebelum masa libur bersama lebaran.

Berarti bila keputusan itu benar artinya sekolah akan mulai kbm setelah libur lebaran. Itupun dengan catatan wabah covid 19 telah mereda di negeri ini.

Hari ini adalah tiga pekan sebelum datangnya ramadhan yang bertepatan dengan hari Jumat juga.

Ada perasaan yang bergetar di hati. Tiba-tiba kenangan akan pelaksanaan tarhib dan berbagai kegiatan bersama selama ramadhan yang lalu muncul kembali.

Ada tanya juga yang muncul dalam diri, seperti apakah ramadhan kita kali ini.

Bisa jadi keriuhannya tidak terasa sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Tapi buat muslim yang pernah melewati masa ramadhan dan lebaran di negeri orang yang bukan mayoritas beragama muslim, tentu berbeda.

Di negara-negara skandinavia misalnya, umat islam beribadah puasa di sana dengan suasana yang berbeda.

Rata-rata mereka berpuasa dengan durasi sekitar sembilan belas hingga dua puluh dua jam bila ramadhan bertepatan di musim panas.

Contohnya di negeri Islandia, umat uslam di sana berpuasa selama 22 jam.

Itu artinya mereka harus menggunakan waktu berbuka selama dua jam dengan amat efektif. Termasuk ibadah sholat tarawih dan sahur kembali.

Umat islam di sana pun tidak merasakan eforia ramadhan, ramainya iklan tivi menjelang azan maghrib tiba. Atau ngabuburit sambil mencari jajanan di pinggir jalan, atau bahkan main petasan seperti kebiasan di negeri kita.

Mereka hanya mengandalkan alarm pada jam tangan untuk mengingatkan waktu berbuka, dan menggunakan waktu yang ada dengan efisien.

Ya, sesederhana itu muslim di sana melewati ramadhan. Bahkan mereka harus tetap melakulan berbagai kewajiban dalam pekerjaannya seperti biasa. Hikmahnya adalah dengan situasi demikian, pelaksanaan ibadah ramadhan bisa lebih fokus karena tidak ada kegiatan yang membuang waktu tanpa  tujuan yang jelas.

Semoga kita dapat mengambil hikmah yang banyak dari ramadhan tahun ini, yang sepertinya akan terasa berbeda dari sebelumnya.

Marhaban ya ramadhan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya yang informatif banget, terima kasih Bunda. Marhaban ya Ramadhan.

04 Apr
Balas

Sama-sama. Mohon maaf baru sempat ditanggapi. Selamat beribadah puasa

02 May

Paparan yang bikin sikap jadi bijak. Sukses selalu dan barakallahu fiik

08 Apr
Balas

Terima kash kunjungannya bu Vivi

02 May



search

New Post