Ketika Media Guru Indonesia melemparkan wacana akan mengadakan lomba menulis dengan tema Kasih Guru Tak Berbilang, secara otomatis di benakku bermunculan wajah-wajah mulia guruku. Terutama guru-guru yang menurutku telah menginspirasi hingga aku mengambil jalan hidup menjadi seorang guru.

Rasanya aku ingin menuliskan tentang mereka tanpa terkecuali. Namun, syarat yang diberikan oleh pihak MGI hanya boleh menceritakan satu orang guru saja. Akhirnya aku memutuskan untuk menulis tentang Pak Endang, wali kelasku di kelas 6 SD Negeri 11 Kota Bengkulu. 

Tapi apalah dayaku,  meski aku sudah memperoleh bahan tulisan, aku terbentur oleh padatnya kegiatanku di sekolah. Dari mulai mempersiapkan ulangan akhir semester ganjil, persiapan PKKS dan pengolahan nilai. Waktu untuk konsentrasi menulis selalu tidak ada. Bahkan aku sudah menyerah dan berkata dalam hati bahwa lomba ini akan aku tinggalkan. Aku akan ikut  di lain waktu. 

Namun, apa yang kita pikir terkadang tidak sama dengan yang tejadi. Suatu pagi, tanggal 9 Desember 2020, seperti biasa aku datang ke sekolah pepagi sekali. Rencana hati aku ingin langsung ke labor komputer dan kerja di sana. Tapi, kepala labor tidak bisa datang cepat karena hujan yang sangat deras. Jadilah aku duduk di dalam kantor seorang diri. Setelah membuat secangkir kopi untuk pemanas perut. Kubuka laptop biruku, lalu kubuka folder kumpulan  tulisanku di Gurusiana. Disitu tanganku mulai mengetikan huruf demi hurif hingga jadilah sebuah tulisan tentang Pak Endang. 

Tanpa pikir dua kali, kukirim tulisan itu. Ada perasaan lega di hati karena akhirnya aku bisa ikut kembali lomba di Media Guru untuk yang kesekian kalinya. Setelah dikirim, tak aku pikirkan lagi masalah menang kalahnya. Banyak tulisan-tulisan bagus yang terkirim dari peserta lain. Ditambah lagi, kali ini peserta yang ikut boleh siapa saja, tidak ada batas waktu sudah menyelesaikan berapa hari tantangan seperti selama ini terjadi.

Tanggal 26 Desember 2020, pukul 03.57 dini hari aku terbangun dari tidur. Maksud hati hanya ingin melihat jam, tapi jariku iseng membuka postingn Pak Mohammad Ikhsan CEO MGI tentang daftar pemenang lomba. Kuperhatikan nama-nama yang tercantum di sana, sampai akhirnya mataku tertumbuk pada urutan ke 75, ada namaku di sana. Alhamdulillah, bahagiaku tak terkira, karena tulisanku ini akan menjadi antologi ketigaku di Media Guru Indonesia. 

#TantanganMenulisHariKe-335

#TantanganGurusiana

#Menuju365Hari