Bagian 9

Sore ini ketika aku lagi duduk santai di teras, iseng kubuka aman face book pribadiku. Mataku terpaku pada beberapa poto yang di unggah oleh bu Bos. Meski aku tahu bu Bos adalah makhluk yang super aktif dalam urusan unggah mengunggah poto, tapi unggahannya kali ini seperti mengandung banyak arti. Disana tampak bu Bos dengan senyum terkulum di bibir yang merah merona. Berdiro di sebelah Bima. Dia dengan memegang sebuah durian dan wajahnya terlihat begitu bahagia.

Ah! Maksudnya apa, ya? Batinku bergumam. Facebook kututup, kulanjutkan dengan membuka instagram. Hampir lima bulan aku tidak membuka instagram. Tapi, lagi-lagi aku terpana, di instagram bu Bos mengunggah sebuah video saat dia berada di dalam mobil yang menuju ke tempat penjualan durian. Video itu diiringi backsound lagu bernada romantis. Lalu, ditengah-tengah lagu bu Bos menunjukan jari dengan bentuk hati. Haduh! Bu Bos apa tidak takut kalau istri Bima akan marah?" Batinku lagi.

Kukirim screeshootan poto bu Bos yang memegang durian ke WA Adis. "Eh, bu Bos jalan sama Bima, nih." Tulisku.

"Aku udah lihat, Mbak!" Balas Adis.

Aku balas dengan emotikon tertawa lebar. "Itu kenapa bu Bos kok malah pergi sama Bima?" Lanjutku.

"Mana aku tahu! Naksir kali." Jawab Adis bernada sinis.

Aku tidak habis pikir, bu Bos yang melarang Adis berhubungan dengan Bima, kenapa malah dia yang sekarang yang berjalan dengan Bima. Aku jadi teringat kasus pengaduan terhadap suami Adis. Apakah ada hubungannya dengan bu Bos?? Ah, entahlah!

(Bersambung)

#TantanganMenulisHariKe-359

#TantanganGurusiana

#Menuju365Hari