Rachmawati

Lahir di Medan 5 Agustus 1973, menjalani karier sebagai guru sejak tahun 1999 selepas S1 dari Universitas Bengkulu. Sekarang bertugas di SMP Negeri 22 Kota Beng...

Selengkapnya
Navigasi Web

Satu Tahun Pencapaian

Setelah melalui hari-hari yang panjang yang kadang menyenangkan, tapi tak jarang juga cukup menegangkan. Akhirnya aku lulus dari tantangan Gurusiana, bapak-bapak dan ibu-ibu. Wuuiihh! 365 hari, Kisanak! Aku takjub sendiri, tapi maaf kalau lebay nya kubagi-bagi.

Ikut tantangan satu tahun ini sebenarnya di luar dugaan dan rencana. Awalnya aku hanya tertarik dengan iming-iming piagam biru jika bisa lolos 30 hari menulis. Pasti keren kan, bisa majang piagam menulis terbitan Media Guru Indonesia di Facebook, batinku kala itu.

Tapi, ketika aku harus berkejaran dengan waktu ketika menyelesaikan tulisan, satu hatiku berbisik merayu, “sudahlah, berhenti saja!”. Lalu, dengan gagah berani aku berkata kepada temanku bahwa aku akan berhenti setelah tiga puluh hari. Capek! Itu alasan yang kuberikan ketika temanku bertanya.

Namun, ketika tiga puluh hari aku sukses, entah dorongan dari mana, hati yang tadinya ragu malah mengajakku untuk meneruskan tantangan hingga 60 hari. Apa mau dikata, aku kecanduan! Layaknya candu kopi yang kuhirup di setiap pagi.

Satu tahun menulis tanpa henti, aku berhasil menelurkan 233 tulisan berbagai macam jenis. Bagiku ini sangat luar biasa. Meski isi tulisanku masih biasa-biasa saja, tidak ada yang cetar, yang bisa mengundang ribuan pembaca. Boro-boro ribuan, 20 pembaca saja belum pernah. Duh! Untungnya kita tidak bersitatap langsung, jadi kan tidak terlihat wajahku yang menahan malu ini.

Dari 233 tulisanku, ada tiga judul yang menang lomba bulanan dan 15 judul yang sudah aku jadikan satu buku kumpulan cerpen. MasyaaAllah, sungguh ini di luar jurus bayangan apapun.

Nah, sekarang kawan-kawan mau tahu kenapa aku bisa melaju tanpa henti hingga tidak merasakan sakitnya remedial? Salah satu kiatnya adalah, aku itu kalau menulis selalu tanpa beban hati, apalagi beban perasaan. Menulis ya menulis saja, perkara bagus atau tidak dipikirkan belakangan. Selanjutnya, aku selalu bertekad harus bisa melawan kemalasan yang datang dari diri sendiri. Terkadang dalam kondisi letih dan mengantuk, kemalasan bakal datang. Kalau sudah begini, biasanya aku tidak memaksakan diri untuk membuat tulisan yang super panjang. Cukup satu atau dua paragrap saja. Tujuannya cuma dua, agar aku tetap bisa setor tulisan sekaligus bisa cepat-cepat memejamkan mata.

Namun, dibalik sukses tantangan ini, ada hal yang jangan dicontoh dari aku, yaitu jarang sekali melakukan Saling Kunjung Saling Suka. Saudara saudari ingin tahu akibatnya? Yah, aku harus rela Poinku merangkak lamban seperti keong, serta pertumbuhan pengikut yang sangat minim. Bayangkan, satu tahun menulis aku hanya mendapatkan poin sebanyak 8044 dan penggemar 97 orang. Bandingkan dengan teman-teman yang berbarengan mengikuti tantangan, poin mereka sudah ratusan ribu, pengikut pun sudah sangat banyak.

Jadi, bagi rekan-rekan yang belum ataupun masih di pertengahan jalan tantangan, ayo semangat. Sering-seringlah berkunjung ke blog kawan yang lain. Dan pastikan atur waktu agar tidak remidi, apalagi remidi berkali kali. Meski remidi tidak dosa, tapi kalau kita bisa berusaha tidak remidi, mengapa kita tidak memilih jalan yang ini?

#LanjutMenulis

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren, yuk. Siaaap menyusul walaupun masih jauh, hehehe...

27 Jan
Balas

Lanjut yuurr.. semongkoo.. wkwkwk

27 Jan



search

New Post