Bagian 2

Sebelum berpisah dengan ibu, bapak memang menyerahkan sebidang tanah yang luas atas namaku. Di atas tanah itupun telah di bangun sebuah rumah yang cukup besar. Alasan bapak mengatas namakan aku karena aku adalah anak perempuan. Meski pembagian warisan itu tidak sesuai dengan aturan secara Islam, tapi ibuku menyetujui saja, baginya yang penting masa depanku aman.

Dan sekarang kedua abangku berusaha membujukku melepaskan tanah itu untuk mereka jual.

"Vania, ibu sudah setuju kalau tanah itu dijual saja. Nanti uangnya dibagi empat. Abang, Bang Alek, kamu dan ibu." Aku kaget bukan kepalang mendengar perkataan bang Varo.Ternyata sebelum menemui aku mereka sudah terlebih dulu membujuk ibu.

"Tapi Vanja, uang hasil penjualan itu abang pinjam dulu semuanya, abang mau pakai buat bilkin rimah. Nanti kalau abang sudah ada uang, pasti abang balikin." Sambung bang Alek.

"Iya, Van. Ibu mau kok, nanti pas udah kita balikin ibu kan bisa berangkat umroh, seperti cira-citanya." Mulutku semakin terkunci mendengar semuanya.

#TantangaMenulisHarike-364

#TantanganGurusiana

#Menuju365Hari