Rachmawati,S.E,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KUE KERANJANG

KUE KERANJANG

Mungkin semua atau sebagian orang Indonesia sudah mengenal kue keranjang atau nama lainnya Nian gao. Sedikit berbagi pengetahuan tentang sejarah kue keranjang ini yang berasal dari tiongkok sekitar 1-6 SM. Kue yang bahan dasarnya dari ketan dan gula ini selalu tersaji di tahun baru Cina atau lebih di kenal tahun baru imlek. Entah bagaimana kue keranjang ini bisa menambah perkulineran di Indonesia. Yang jelas ada keunikan di kue manis ini. Zaman dahulu kemasan kue ini di bungkus dengan daun pisang dan sangat harum baunya. Seiring perkembangan zaman kemasannya di bungkus oleh plastik dan lebih terlihat cantik. Ditambah dengan berbagai rasa.

Asal muasal kue ini banyak kutipan yang menceritakan. Mulai dari bentuknya yang bundar yang memaknai persatuan. Dari rasanya yang manis memaknai bahwa harus berbicara yang baik-baik saja. Dan dari teksturnya yang lembut dan lengket memaknai adanya kedekatan yang melekat dalam satu keluarga. Kue keranjang ini konon tidak boleh sembarangan dalam penyajian. Ada penyesuaian dalam jumlahnya. Yang baik adalah jumlah 6 buah dengan jumlah genap, dan tidak boleh 4 buah untuk jumlah genapnya. Yang bermakna agar ada banyak kebahagian dan limpahan rizki.

Terdapat dua versi legenda orang-orang Tionghoa yang bermigrasi ke Indonesia. Sebagian cerita dari kue keranjang atau dodol Cina ini adalah di zaman dahulu kala. Erat kaitannya dengan dewa dapur. Konon ada sepasang suami istri di mana seorang pasangan suami istri tersebut berjualan makanan ringan. Sang suami merasa kesal pada istrinya karena dagangan istrinya lebih laku dibanding dagangan si suami. Hingga suatu hari suaminya menceraikan istrinya. Istrinya sangat baik dan tidak pelit, makanya dagangannya selalu laris manis. Hingga pada suatu hari mantan suami nya ini jatuh bangkrut hinga tidak bisa berjualan lagi. Dan beliau menjadi orang miskin. Berbanding terbalik dengan istrinya yang tambah sukses dan menjadi kaya raya. Diam-diam beliau mendatangi mantan istrinya untuk meminta sesuap nasi. Karena pada hari itu sang mantan istri sedang membagi-bagiksn makanan kepada para gelandangan di desanya. Sang mantan suami berpikir ada barang-barang miliknya yang di ambil istrinya hingga bisa seperti ini. Ternyata saat dia lihat tidak ada dan barang-barang itu mutlak milik istrinya. Seketika itu juga sang mantan suami ini malu dan merasa terhina telah berburuk sangka pada mantan istrinya. Kemudian dia lebih memilih bunuh diri. Singkat cerita si suami ini di angkat menjadi dewa dapur. Beliau di tugaskan untuk mencatat hal baik dan buruk yang dilakukan oleh para istri terhadap suami. Dan pada akhirnya rakyat pada saat itu membuat kue manis ini untuk di persembahkan kepada dewa dapur tersebut, agar tidak ada catatan-catatan buruk yang di tulis oleh dewa dapur tentang para istri. Legenda ini menceritakan kue manis yang bermakna ini berasal.

Dodol Cina ini kini tidak hanya bisa di nikmati oleh orang-orang yang merayakan hari imlek saja. Namun demikian kue manis cantik ini juga sudah banyak di jual bebas di toko-toko makanan. Bahkan sudah ada di tempat toko oleh-oleh terkemuka. Membeli secara online pun sudah banyak di temui. Kue ini sekarang sudah bukan hanya milik orang-orang Tionghoa saja. Di luar itu sudah di jadikan bingkisan istimewa untuk di berikan kepada teman-teman terdekat. Selain enak rasanya, kue ini juga bisa di variasikan dan di olah sedemikian rupa. Seperti di beri tepung atau kocokkan telur, kemudian di goreng dan lain sebagainya. Yang jelas kue ini juga mempersatukan antara orang -orang cina dan orang asli Indonesia untuk bisa bersahabat lebih dekat penuh kedamaian. Semoga tulisan ini bisa sedikit menambah pengetahuan kita dan bukan hanya sekedar merasakan manisnya saja dari kue cantik ini.

(Jakarta 01022022, menikmati libur imlek meski tanpa di temani kue keranjang)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

01 Feb
Balas

Trims pak Dede, Sehat selalu. Salam literasi.

01 Feb

Salam literasi

01 Feb
Balas

Salam literasi bunda Risma.

01 Feb

Keren Bun. Salam literasi, sukses selalu.

01 Feb
Balas

Trims pak Edi. Sehat selalu, salam literasi

01 Feb



search

New Post