Semilir angin berhembus menelusup ke dalam pori-pori. Sepi sekali jalan yang kutapaki pagi ini. Setelah di guyur hujan hari kemarin membuat semua orang sedikit bermalas-malasan untuk keluar rumah. Ku laju sepeda motor hingga sampai ke tujuan. Di iringi daun-daun pohon ketapang yang berguguran di sepanjang jalan. Awan masih belum menampakkan kecerahannya.

Tas ransel hitam ku letakkan di meja kerja. Berharap dering hp berbunyi yang terselip di antara tumpukkan buku di dalam tas. Semua Rasa berkecamuk dalam dada. Beberapa hari lalu berita tidak mengenakkan ku terima. Sakit dan dengan semua kondisinya yang tidak baik. Belum sempat bertemu karena saat itupun kondisiku juga sedang pemulihan setelah terkena covid 19.

Terdengar suara yang sangat ku kenal. Sosok itu sudah berdiri dengan senyumnya yang khas di depan pintu rumahku. ibuuuu aku rindu ... ku peluk erat tubuhnya. Ibu terlihat sendu menatapku, seakan ingin berkata beliau juga merindukanku. Ibu membelai erat rambut panjangku. Bahagianya hatiku ibu datang ke rumah. Ku terbangun, ya Rabb?...aku hanya bermimpi. Ibu datang dan memelukku....

(Rindu yang kusimpan untuk ibu 18032022)