Rachmawati,S.E,S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TETAP MENJADI BAIK

TETAP MENJADI BAIK

Menjadi keharusan di dalam lakon kehidupan. Kebaikan harus selalu menghiasi di setiap menitnya. Bahwasannya hidup ibarat orang yang mampir minum. Tidaklah sulit menyebut kata baik, namun pada kenyataannya mempraktekkannya lah yang di anggap sulit. Hakekatnya manusia terlalu banyak syarat untuk berbuat baik. Ada yang ingin mencari sanjungan, pujian, entah apa lagi istilahnya. Yang jelas kebaikan-kebaikan yang dilakukan bukan sekedar mengharap ridho Allah SWT.

Pagi ini banyak sekali ku temukan orang-orang yang lalu lalang. Semua sibuk dengan cita-citanya. Semuanya terlena oleh kesibukan duniawi. Mobil, motor berpacu kecepatan yang terlihat tidak ada lagi berjalan pelan. Yang jelas semuanya ingin cepat sampai di tujuaannya. Pada akhirnya tingkat kepedulian sudah hampir punah terkikis oleh sikap-sikap tidak ramah. Sikap hidup di perkotaan mungkin di pandang biasa dengan keadaan seperti ini. Di mulai dari hidup bertetangga yang juga terkadang ada yang tidak mengenal satu dengan yang lainnya. Ironi kehidupan, yang kalau dipikir sangat aneh. Tidak salah memang kalau salah satu teman terbaikku memilih tinggal di daerah seperti di Jogya contohnya. Masih banyak kebaikan-kebaikan yang tertanam di sana. Ramah tamah dan lebih tenang suasananya.

Mendoakan semua orang ketika kita bertemu di jalan pun adalah perbuatan baik yang kita sembunyikan. Contoh bertemu pedagang bubur ayam di depan rumah, kemudian kita doakan di dalam hati semoga dagangannya habis hari ini. Atau bertemu seorang ibu yang mau pergu ke rumah sakit, doakan di dalam hati agar selalu sehat. Dan masih banyak lagi perbuatan-perbuatan baik yang tanpa orang lain tau kita sudah pelan-pelan melakukannya. Tidak usah lagi berteriak menyumbang masjid dengan jumlah jutaan di umumkan di forum umum. Yang semuanya semata-mata hanya ingin di puji manusia. Di anggap orang paling baik dan dermawan. Sebenarnya hakekat berbuat baik tidak terletak pada perlakuan atau banyak sedikitnya. Akan tetapi pada keiklasannya. Bukan menjadi manusia yang jumawa, dan merasa diri sudah paling baik. Menolong kucing di pinggir jalan yang hampir tertabrak mobil saja itu sudah termasuk perbuatan baik. Akan tetapi tidak menjadikan diri merasa paling baik dan hebat.

Yok kita sama- sama tetap menjadi baik apapun kedaannya. Sembunyikan kebaikan selagi kita mampu dan ada kesempatan untuk menyembunyikan. Cukup Rabb yang menilainya. Akupun berusaha untuk demikian. Cukup mencontoh pohon rindang yang mampu menjaga manusia yang berteduh dibawahnya. Diam dalam berbuat kebaikan. Bismillah..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

18 Jan
Balas

Trims Pak Dede, sehat selalu. Salam literasi.

18 Jan

Artikel yang keren,salam literasi dan salam kenal dari boyolali.

18 Jan
Balas

Trims bunda Purwanti. Salam kenal kembali, sehat selalu bunda. Salam literasi

18 Jan

Masya Allah terima kasih artikelnya Bu. Sangat bermanfaat.

18 Jan
Balas

Sama-sama bunda Leni. Salam kenal ya bund, sehat selalu.

18 Jan

keren,tulisan yg mencerahkan...

18 Jan
Balas

trims Pak Siswandi. Salam literasi.

18 Jan

trims Pak Siswandi. Salam literasi.

18 Jan



search

New Post