Setyo Budiyono

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENJADI GURU ADALAH SEBUAH PENGABDIAN,  MENJADI GURU BERPRESTASI ADALAH SEBUAH KEBANGGAAN

MENJADI GURU ADALAH SEBUAH PENGABDIAN, MENJADI GURU BERPRESTASI ADALAH SEBUAH KEBANGGAAN

Bab 1. Latar Belakang

A. Mengapa saya mengikuti seleksi guru berprestasi?

Menurut undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Untuk melaksanakan tugasnya secara profesional seorang guru tidak hanya memiliki kemampuan teknis edukatif, tetapi juga harus memiliki kepribadian yang dapat diandalkan sehingga menjadi sosok panutan bagi siswa, keluarga, maupun masyarakat. Menurut pepatah jawa, guru adalah digugu lan ditiru yang berarti bahwa guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi anak didiknya, seperti yang pernah diajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro yaitu guru harus “ing ngarso sungtulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”. Saat ini sosok guru sudah ikut "ter-reformasi". Guru dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan yang selalu berkembang dan mengikuti kemajuan jaman. Sudah tidak waktunya lagi guru yang kaku, memiliki pengetahuan terbatas, dan tidak mau terbuka dengan kemajuan teknologi.

Motivasi saya mengikuti Seleksi Guru Berprestasi adalah: (1) untuk menambah pengalaman dan wawasan; (2) untuk memperluas hubungan, jejaring, dan menambah teman; (3) meningkatkan motivasi, profesionalisme, dan komitmen peningkatan mutu pendidikan; dan (4) saya ingin menunjukkan bahwa guru sebagai profesi terhormat, mulia dan bermartabat.

B. Visi Misi Hidup dan Kehidupan Saya sebagai Guru

VISI

Visi dalam hidup dan kehidupan saya sebagai guru yaitu ingin menjadi manusia yang bisa memberi manfaat sebanyak-banyaknya terutama bagi peserta didik, keluarga, saudara, teman, masyarakat dan lingkungannya.

MISI

Untuk mewujudkan visi tersebut, langkah-langkah yang harus saya lakukan yaitu :

1. Saya harus menjadi pribadi yang menyenangkan bagi siswa, keluarga, saudara, teman dan masyarakat.

2. Saya harus menjadi pribadi yang bisa diteladani oleh orang-orang di sekitar saya.

Bab 2. Prestasi yang Layak Menjadikan Saya sebagai Guru Berprestasi.

A. Prestasi

Prestasi bagi saya tidak harus berupa penghargaan sebagai hasil dari mengikuti berbagai lomba atau kejuaraan. Kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh instansi, atasan, rekan sejawat dan masyarakat bagi saya adalah sebuah prestasi. Kepercayaan instansi, atasan, rekan sejawat, dan masyarakat yang diberikan kepada saya berupa pengembangan profesi (karya tulis ilmiah/buku/diktat), pembimbingan dan pendampingan siswa sebagai berikut:

NO

BIDANG

PRESTASI YANG DIRAIH

TAHUN

KET.

1

Akademik

Penulis diktat fisika kelas VIII SMP di LBB SSCintersolusi Yogyakarta

2005

2

Akademik

Penulis buku Latihan untuk Persiapan Ulangan Umum Semester (LUPUS) di Penerbit Gama Exacta Yogyakarta

2005

3

Akademik

Peneliti PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

2006

4

Akademik

Penulis buku CERDIK untuk SMP di Penerbit Gama Exacta Yogyakata

2007

5

Akademik

Guru Pembimbing dan Pendamping Lomba Matematika dan IPA tingkat SMP di SMA Negeri 1 Yogyakarta

2007

6

Akademik

Guru Pembimbing dan Pendamping Lomba UPY Matematics Competition 2008 tingkat SMP se-DIY

2008

7

Akademik

Peneliti PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

2009

8

Akademik

Guru Pembimbing dan Pendamping Lomba Pekan Ilmiah Fisika di UNY

2011

9

Akademik

Guru Pembimbing dan Pendamping Lomba Liga Fisika SMP Nasional

2012

10

Akademik

Penulis buku ajar pendamping siswa CAKAP MGMP IPA Kabupaten Kulon Progo

2012

B. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja pertama mengajar sudah saya mulai sejak kuliah di IKIP Negeri Yogyakarta (UNY) semester ke-7 tahun 1997. Pada waktu itu ada lowongan untuk menjadi guru tutor di lembaga bimbingan belajar (LBB) di kota Yogyakarta. Saya mencoba untuk mendaftarkan diri ke LBB dan ternyata untuk pendaftaran yang pertama kali, saya belum berhasil.

Kemudian, saya mencoba lagi untuk yang kedua kalinya yaitu mendaftarkan diri di LBB Gama Exacta dan Alhamdulillah saya diterima. Sejak itulah saya lebih mencintai pekerjaan saya sebagai seorang pengajar. Saya menjadi Tutor mata pelajaran Fisika di LBB Gama Exacta dari tahun 1997 s.d. 2003. Pengalaman menjadi Tutor di lembaga ini, saya pernah di kirim ke kantor cabang di luar kota Yogyakarta, pada tahun 2001 pernah dikirim ke SMA Bontang Kaltim selama 1 minggu dan pada tahun 2002 dikirim ke SMA Pupuk Kaltim selama 1 bulan. Selain itu, di LBB Gama Exacta ini saya dipercaya untuk menjadi tim penulis buku-buku diktat, buku-buku BBJJ yang dikirimkan ke seluruh sekolah di Indonesia, dan tim pembahas soal-soal ulangan umum, EBTANAS/UN, serta soal-soal Ujian Masuk Perguruan Tinggi.

Pada tahun 1997 saya mendapat kesempatan untuk mengajar di lembaga formal yaitu mengajar di SMA Muhammadiyah IV Yogyakarta. Saya mengajar di SMA Muhammadiyah IV Yogyakarta dari tahun 1997 s.d. 2001. Pengalaman di SMA Muhammadiya IV Yogyakarta, saya pernah menjadi penanggung jawab Laboratorium Fisika, dan pembimbing siswa peserta Olimpiade Fisika.

Pada tahun 2003 saya masuk di LBB SSC Intersolusi Yogyakarta sampai sekarang. Pengalaman pertama di lembaga ini, posisi saya asisten manajer tim promosi lembaga (karyawan) sekaligus sebagai Tutor Fisika SMA dan SMP.

Disamping saya mengajar menjadi Tutor di LBB, sejak tahun 1995, saya telah aktif menjadi guru Privat mata pelajaran Matematika SD/SMP dan mata pelajaran Fisika SMP/SMA sampai sekarang.

Pada tahun 2005 ada lowongan untuk menjadi guru di lingkungan dinas pendidikan, dan saya mendaftar di kabupaten Kulon Progo. Alhamdulillah, saya diterima dan ditempatkan di SMP Negeri 2 Nanggulan. Pengalaman pertama saya di SMP Negeri 2 Nanggulan, saya mengajar di kelas III (IX). Setelah saya diangkat menjadi PNS, tugas selain guru adalah menjadi wali kelas, koordinator laboratorium IPA, pernah mengajar ektrakurikuler bulutangkis dan komputer dasar, pernah selama 1 tahun membantu mengajar mata pelajaran Matematika, pembimbing peserta Olimpiade Fisika, dan kunjungan ke rumah pada anak-anak yang bermasalah atau yang membutuhkan bimbingan belajar di rumah.

Bab 3. Prestasi dalam Keluarga dan Masyarakat

Saya mulai berkeluarga sejak tahun 1996 ketika itu saya masih kuliah. Walaupun masih kuliah, saya sudah bisa membagi waktu untuk kuliah, keluarga dan berkerja untuk mencukupi kehidupan keluarga. Di dalam keluarga, saya selalu menanamkan kejujuran pada semua anggota keluarga dengan cara melatih mereka hidup jujur dan menciptakan suasana rumah yang membuat seluruh anggota keluarga senang dan giat belajar. Keluarga saya selalu mendorong diri saya untuk selalu belajar dan bekerja lebih giat agar semua cita-cita dapat tercapai. Di dalam perjalanan hidup saya tidak semuanya bisa berjalan dengan mulus, karena saya pernah mengalami kegagalan di dalam membina keluarga. Tetapi, kegagalan itu tidak mempengaruhi kinerja saya sebagai guru, saya tetap tugas seperti biasa dan terus berusaha untuk menyelesaikan semua masalah secara arif dan bijaksana. Saya terus bangkit dan berjuang untuk memperbaiki kegagalan itu agar bisa membina keluarga dengan baik dan mencapai kebahagiaan di masa depan.

Di dalam masyarakat, saya dan keluarga selalu mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, misalnya arisan, kegiatan pos yandu, siskampling, kerja bhakti, kelompok petani budidaya perikanan darat, serta kegiatan PKK. Kegiatan saya dan istri yang ada kaitannya dengan dunia pendidikan, kami membimbing belajar anak-anak dari anak sekolah TK, SD, SMP dan SMA yang ada di lingkungan sekitar rumah.

Bab 4. Harapan dan Rencana Kegiatan Masa Datang

A. Harapan

1. Sebagai guru yang sudah bersertifikasi, saya berharap pemerintah akan terus mempertahankan kebijakan ini sehingga saya pada khususnya semakin terpacu untuk selalu meningkatkan dan meningkatkan profesionalitas saya.

2. Berbagai macam lomba yang berkaitan dengan peningkatan profesinalitas guru harus sering diadakan karena akan menjadi motivasi positif bagi peningkatan mutu dan profesinalitas guru.

3. Dengan semakin meningkatnya profesionalitas guru, maka kualitas peserta didik juga akan semakin meningkat.

4. Ingin mengabdi menjadi guru yang bukan sekedar janji semata namun dalam bentuk nyata benar – benar pengabdian yang penuh ketulusan, keikhlasan, kejujuran, penuh inovasi, pengorbanan waktu, tenaga maupun materi, untuk mencerdaskan, membimbing, mendidik jiwa – jiwa muda generasi penerus bangsa.

B. Rencana Kegiatan Masa Datang

Saya tidak mempunyai rencana yang muluk-muluk untuk bisa meningkatkan mutu pendidikan. Upaya tersebut tentu harus diawali dari hal yang kecil, dari sekarang, dan dari diri sendiri. Adapun rencana kegiatan saya adalah:

1. Tetap rajin belajar dengan banyak membaca karena ilmu selalu berkembang baik membaca buku, majalah, koran dan sebagainya.

2. Belajar dengan banyak mendengar. Mendengarkan siaran radio, mendengarkan masukan, kritikan dari manapun tanpa harus sakit hati dan menerimanya dengan ikhlas.

3. Belajar dengan melihat. Melihat televisi, mengamati perilaku dalam kehidupan sehari -hari.

4. Belajar dengan bertanya. Pepatah mengatakan malu bertanya sesat di jalan. Maka saya akan bertanya kalau saya memang tidak tahu.

5. Berlangganan Koran, Majalah, atau Internet.

6. Berusaha membeli buku-buku pengetahuan.

7. Mengikuti berbagai seminar, workshop, lokakarya, diklat dan sejenisnya.

8. Membuka dan memperluas jejaring dengan teman seprofesi, berbagai instansi dan dengan siapapun.

9. Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

10. Meningkatkan kreativitas guru bukan sekedar penguasaan teori.

11. Meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas.

12. Meningkatkan karya inovatif guru dalam pengelolaan kelas.

13. Meningkatkan kedekatan dan keakraban guru dengan siswa, sebagai jembatan pengembangan pengabdian masyarakat, melalui kelompok belajar siswa, juga ekstrakurikuler.

Bab4. Penutup

Pengabdian seorang guru haruslah merupakan pengabdian dengan ketulusan, keikhlasan, yang rela mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dalam mentransfer ilmu, mendidik anak didik, dapat dijadikan teladan baik oleh anak didik, rekan sejawat maupun masyarakat. Keberhasilan guru menjadi guru berprestasi bukanlah diukur pada jabatan dan uang, tapi pada hasil pengabdian dan pengorbanannya. Guru berprestasi adalah seseorang yang memiliki karakter dan sikap yang positif, yaitu jujur, percaya diri dan dapat dipercaya, rendah hati, tangguh, ulet, optimis, pantang menyerah, dan disiplin.

Daftar Pustaka

Djam’an Satori dkk. (2009). Profesi Keguruan. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Neila Ramdani. (2012). Menjadi Guru Inspiratif. Jakarta: Titian Foundation.

Yufiarti dan Titi Chandrawati. (2009). Profesionalitas Guru PAUD. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setelah membaca artikel di atas hatiku tersirat ingin menggali pengalaman yanga lebih luas

08 Aug
Balas

Mantap ulasannya

14 Oct
Balas



search

New Post