Radinopianto

Alam ini seolah miniatur kehidupan masa depan, yang tak cukup dengan diam atau duduk santai sambil menyeruput kopi, Hidup ini bukan mimpi. Takkan sampai jika ta...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ilusi Penari Berdarah (Episode 17. Jalan lain Ningrum 2)

Ilusi Penari Berdarah (Episode 17. Jalan lain Ningrum 2)

Pelita kalbu yang redup dari raga yang lemah.

Berbicara pada waktu yang menggelinding, ternyata sumbangnya desir angin berhasil melucuti ikatan. Seronceh buket indah bercempera, helai demi helai kelopak lusuh tertulis peruntungan yang tak adil, dari panjangnya kemarau yang membuat tandus hati.

Ningrum yang lemah tersisih meragu di persimpangan. Sempat gamang dengan dunia klenik yang asing, bersisian dengan makhluk astral tak tampak mata, namun kemudian entah karena kuatnya bisikan itu sehingga beberapa bulan ke belakang sebelum tampil di pagelarannya maka menjalani ritual menjadi babak baru baginya.

Tak tahu jalan ceritanya seperti apa, Ningrum menyetujui semua kesepakatan hitamnya, mengabaikan logika dan akal sehat lalu menuruti apa yang menjadi janjinya. Setidaknya semua penari lelaki yang dekat dengannya, pernah tayuban mengalungkan sampur (selendang panjang) di lehernya, keesokan harinya di antaranya akan menjadi tumbal.

Ningrum seperti menjadi penari berdarah.

Malam Jumat Kliwon. Angin berpesau mempermainkan dedaunan, beberapa kali anjing melolong panjang, bunyi-bunyian malam menggidikkan bulu kuduk. Di kesunyian, Ningrum menuntaskan ritualnya. Bola matanya tertutup memejam, merapal jampi-jampi penyempurna kebatinannya.

Dengan balutan kemben berwarna merah membuat kulit putihnya bersinar terkena pancaran rembulan, belahan dadanya sedikit terbuka melebar. Jarit batik yang dipakai melilit rapat oleh korset. Ningrum terlihat sangat menawan, rambutnya yang panjang digelung membentuk sanggul tinggi di atas leher jenjangnya.

Secara fisik, Ningrum memang cantik, wajarlah jika kemudian semua keindahannya yang dimilikinya menabur prahara kehidupannya.

Ini malam terakhr baginya melakukan keperluan mistisnya, sebelum berlenggak-lenggok di atas panggung besok malam.

******

Handoko menjemput Ningrum bersama Else, namun kali ini mereka datang bertiga. Lelaki itu ternyata ikut serta mendatanginya.

Awalnya Ningrum tak menyadarinya, senyumnya semringah sambil menaiki mobil, akan tetapi begitu pintu mobil terkuak, matanya dan mata lelaki itu tertumbuk saling pandang. Hampir saja dirinya menarik kaki kembali, namun Else yang lebih dulu turun menjemput ke kamar merangkul dari belakang dan memberi isyarat Ningrum untuk segera masuk.

Else dan Ningrum duduk di belakang. Handoko menyetir mobil dan Lelaki itu duduk di sebelahnya, persis di depan Else. Dada Ningrum sesak, nafasnya kempang-kempis tak dapat menguasai diri. Pikirannya gusar, sementara di dekat kakinya duduk, tangan kanannya menelusup masuk ke dalam tas selempangnya, agak gemetar memegang gagang pisau yang telah disiapkannya.

Bersambung….

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mengerikan Ningrum.. Janganlah main pisau,, hehe.. Lanjuuut abangku. Sukses selalu

06 Feb
Balas

Hehehe..next

06 Feb

Jadi seram gini ceritanya hehe.... Mantap, Pak

08 Feb
Balas

Iya bu..hehe

13 Feb

Wah, segala rasa campur aduk di dadanya untuk menuntaskan dendamnya.... Apa yang akan dilakukan Ningrum?

07 Feb
Balas

Jawabannya adalah...next...hahaha

07 Feb

Jangaaaan Ningrum, jangan ragu ragu hayo tusuk lelaki hidung belang itu hehehe

06 Feb
Balas

Hahahahaha...lanjut

06 Feb

Aduh Ningrum.....Seram mistis dan pisau

17 Feb
Balas

Rasa campur aduk yg telah hilangkan logika Ningrum. Bikin kepo ... Lanjutt, Bapak.

08 Feb
Balas

Asli bu...bercampur baur

13 Feb



search

New Post