MELIHAT SISI BAIK DARI VIRALNYA 'SURAT TERBUKA' GURU BESAR UGM TERKAIT COVID-19
Covid-19 hadir menjadi bagian dari kecemasan dunia. Memperhatikan kurva perkembangan yang setiap hari di update secara nasional melalui gugus tugas penanganan corona dengan berbagai himbauan, maklumat serta kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah tujuannya tidak lain untuk memutus mata rantai perkembangan, sehingga tidak menginfeksi banyak orang.
Pemerintah dengan sangat bijak telah merumahkan siswa didik untuk belajar jarak jauh tanpa tatap muka di sekolah, kemudian diikuti upaya melindungi tenaga pendidik (guru) dengan WFH, belakangan diikuti juga dengan sistem bekerja dari rumah bagi karyawan untuk golongan tertentu di pemerintah daerah,
Kapolri secara tegas telah mengeluarkan maklumat himbauan untuk tidak melakukan kerumunan banyak orang dengan berbagai konsekuensi, tetap dengan niat supaya tidak terjadi paparan virus.
Himbauan phisical distancing, penggunaan hand sanitizer hingga kewajiban pemakaian masker di tempat umum telah juga di sampaikan, berharap untuk dapat dipatuhi oleh berbagai elemen,
Semua pihak dari gugus tugas nasional, hingga level didaerah telah bekerja optimal guna memberikan bakti terbaiknya, sehingga apresiasi dan doa pantas diberikan untuk pahlawan garda terdepan yang bekerja di tengah mewabahnya covid-19 ini, semua unsur saling memberikan support dengan pelayanan prima.
Dalam pemberitaan terakhir, WHO selaku organisasi kesehatan dunia telah mengubah kebijakan dengan memperhatikan bahwa ternyata setelah dilakukan penelitian oleh para ahli, covid-19 bisa terpapar kepada orang sehat melalui udara’
Oleh karenanya, sejalan dengan himbauan WHO, sangat logis jika apa yang disampaikan oleh guru besar UGM ini menjadi perhatian kita bersama,
Seperti di lansir dalam laman detik.com (2020/04/09), Viral soal surat terbuka terkait AC yang di gadang-gadang dapat menguntungkan transmisi covid-19
Dalam laman ini,disebutkan bahwa Prof dr Madarina Julia, Sp A (K), MPH, Ph, D, dari Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada menyampaikan usulannya terkait saran untuk mengurangi penggunaan AC di tempat-tempat umum.
Beliau menyampaikan usulannya kepada Prof Agus Sartono, Deputi Menko Kesra, didasari oleh beberapa penelitian yang ia pelajari,. Prof Madarina membenarkan pernyataan tersebut, namun menurutnya pernyataan yang kemudian viral seolah melayangkan 'surat terbuka' ini keliru.
"Itu awalnya hanya obrolan biasa dengan Prof Agus, bukan surat terbuka ya. Saya juga tanya beliau kenapa bisa jadi ramai, mungkin karena beliau share di grup WhatsAppnya, ini hanya usulan pribadi saja, dan saya bukan bagian dari MMR ya,"
Apa yang ia yakini hanya berdasarkan hasil penelitian yang ia pelajari, bukan sebagai ahli yang meneliti hal tersebut. Keyakinannya bahwa mengurangi penggunaan AC bisa menghambat penularan.
"Udara yang lembab dan panas sebenarnya menghambat penularan, karena penggunaan AC, udara menjadi dingin dan kering, otomatis memudahkan penularan,
Lebih lanjut menurutnya, “physical distancing 2 meter pun akan terasa percuma jika tetap menyalakan AC, alasannya pemakaian AC di satu ruangan akan membuat n udaranya diputar sehingga kuman akan bergerak sampai kemana-mana. Kalau itu logika saya saja sih,"
" Memang tidak dikatakan sinar matahari bisa membunuh kuman, namun suhu yang panas itu tidak begitu menguntungkan untuk dia. Kira-kira begitu konsepnya," tutupnya.
Berikut dapat disimak isi pesan dimaksud
Surat terbuka untuk Profesor Agus
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Prof. Agus, saya Prof. Madarina dari (MMR) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), istrinya Dr. Sugeng Yuwana.
Saya ingin men-share suatu paper yang saya temukan. Meskipun belum peer-reviewed, isinya sangat menarik. Paper tersebut mengatakan bahwa berdasarkan penelitian di China dan pengamatan di seluruh dunia, high temperature and high relative humidity reduce the transmission of COVID-19.
Paper tersebut ditambah dengan kenyataan bahwa angka kematian di negara kita jauh lebih rendah daripada di negara-negara Eropa dalam kurun waktu yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa kita mungkin diuntungkan dengan suhu dan kelembaban yang tinggi.
Meskipun saya tidak punya data detil siapa saja korban meninggal akibat COVID-19 ini, tapi melihat sekilas data yang muncul di berbagai WhatApps group, sebagian besar korban adalah orang Jakarta dengan status sosial menengah ke atas.
Saya menduga, mereka adalah orang yang terbiasa hidup di lingkungan yang menggunakan AC (rumah ber-AC, mobil ber-AC) disertai jendela yang tertutup rapat.
AC dapat menurunkan suhu ruangan dan mengurangi kelembaban. Dua hal yang sangat menguntungkan transmisi virus COVID 19, apalagi disertai dengan sirkulasi yang tertutup. Virus akan terkonsentrasi tinggi.
Saya mempunyai usul. Social dan physical distancing mungkin tetap perlu, tetapi mungkin perlu ditambah dengan larangan penggunaan AC di tempat umum dan himbauan untuk meminimalkan penggunaan AC di rumah.
Saya juga melihat bahwa saat ini banyak arus mudik dari Jakarta. Itu fenomena yang saya rasa sulit dihambat karena mungkin dengan situasi seperti ini, kehidupan mereka di Jakarta tidak mudah.
Saya usul, mereka tetap boleh mudik, tetapi dengan kendaraan umum (bis dan kereta api) yang jendelanya terbuka sehingga sirkulasi baik, tanpa AC. Perjalanan siang.
Saya berharap sesampai yang bersangkutan di kampung halaman, banyak virus yang akan mati akibat suhu dan kelembaban yang tinggi. Mohon maaf saya tidak punya usul untuk penerbangan, tapi konsepnya adalah suhu tinggi dan lembab.
Demikian usulan saya. Ini usulan pribadi dan tidak mengatas-namakan organisasi apapun Prof. Hanya sebagai pertimbangan. Wassalam, Madarina.
Catatan redaksi : Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D, adalah akademisi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada.
Apapun itu, Terlalu phobi juga tidak baik, namun berhati-hati penting. Semua yang dilakukan adalah bagian dari ikhtiar. Semoga kita selamat dari musibah ini, senantiasa diberikan kesehatan dan badai ini segera berlalu.
Jika ada sumbang saran tuliskan di kolom komentar, silahkan share untuk berbagi kebaikan, terima kasih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tidak ber-AC tetapi jika kipas nyala terus bagaimana, Pak ?
Kalo.menurut bu dosen, itu akan menyebabkan virus akan terbawa kemana mana bu, tetap jaga kesehatan hindari kerumunan yg dikawatirkan ada covid19 disana
Terimakasih infonya pak..kami di rumah tidak pakai AC, selain tidak punya juga memang belum berniat membelinya, hihihi...menghemat listrik jadi cukup buka jendela dan pintu... awal Februari 2020 saya pernah opname di RSUD karena gangguan pencernaan. di RSUD ada himbauan setiap jam 7 pagi hingga jam 10, Ac ruangan harus dimataikan dan jendela serta pintu dibuka lebar-lebar supaya sirkulasi udara bertukar. Benar juga sih, udara pukul 7 hingga 10 pagi memang biasanya masih bersih dan segar...
ya bu, sama di rumah juga belum ada, setuju...barakallah
Wah, saya gak pake AC deh, panas ditahan, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik
ya bu,,heheh. saya malah gk punya bu...sukses selalu..aamiin
MANTAP MAS.....
Ya, terima kasih
Mungkin benar juga ya, AC salah satu penyebab tertular di tempat umum. Mari kita hentikan kebiasaan pakai AC, mulai dari rumah sendiri
ya bu, sangat logis
AC kan fungsinya menurunkan suhu, jadi Covid-19, lebih mudah hidup dan berkembangbiak di suhu yang rendah
ya dek...yang terpenting jaga kesehatan,barakallah
Untung dirumah tidak pakai AC bg...
Samaaaa....hehe
Saya jg kepikiran terus, kalau hanya lewat droplet, tak mungkin seluas itu penyebarannya dlm waktu yg singkat. Saya yakin juga bahwa lewat udara pun kita berpotensi terpapar virus ini. Terima kasih, artikel pak Radino selalu membuat tawar hati banyak orang yang diselimuti kekhawatiran.
ya bu, mksh ya...sukses selalu......
Yaah, intinya semua pengendalian diri... Jika kita sepakat maka lakukanlah kesepakatan dwngan baik dan jujur
ya mas, setuju
alhamdulillah gak tahan pakai Ac. hehe. tetap waspada dan berdoa. barakallah ulasannya selalu apik
Aamiin, ya bu terima kasih apresiasinya, sama sama belajar..sukses selalu..
Keren tulisannya.kami jg mgikuti brusaha tdk kluar n ac dikamar jg kl bs tdk dihidupkan
Terimakasih bu....
Semakin terdesak, mau melakukan apa saja harus serba hati2.. semoga kita dijauhkan dan terhindar dari berbagai virus dan bakteri.. Aamiin..
aamiin ya allah
Idenya selalu cemerlang. Saya tidak perlu khawatir karena di rumah dan tempat kerja saya tidak ada AC. Suhu juga relatif panas. Alhamdulillah.
ya bu, alhamdulillah
wow...itu yg perlu diteliti secara akademis..betul apa tidak itu tuh..artikel bagus..jd hati2 dgn AC
Ya mas, harus hati hati
Bisa jadi juga pak, Ac mneyebabkan suhu udara menurun, sehingga virus bisa lebih lama bertahan dan menyebar kemana2.
Ya bu ..tetap jaga kesehatan, semoga kita selamat dr covid 19 ini
Wah..baru tau..masyAllah
ya bu, semoga bermanfaat. barakallah. salam
Alhamdulillah saya jadi tahu, ini bagian dari ikhtiar kita, orang-orang wajib tau juga biar sama-sama berusaha mencegah penyebarannya... Terimaksih Pa, salam sehat
ya bu, sama sama...salam
Logis, pengguna AC secara pribadi dapat mempertimbangkan, meskipun belum menjadi kebijakan untuk umum.
ya mas, masuk akal
Mantap pak.... terimakasih telah mengingatkan
Ya bu..sama sama
Saya setuju mas, Karena mengurangi pemakaian AC berari kita juga mengurangi global warming.
Ya bu, setuju
Luar biasa, terimakasih pak atas informasinya. Semoga bermanfaat untuk semua. Salam Literasi
Aamiin..salam
Informasi yang bagus pak. Mulai skg pake AC alami aja sehat dan ngirit ngk banyak pakai pulsa PLN. AC (Angin Cepoi cepoi)
Hahahah...ya bu...
Kalo begitu baiknya hindarin dulu mengunakan AC tak ada rugi nya pak.... demi menghidari kemungkinan yang ada
Ya bu, cari aman..
Sebaiknya hindari dulu ruangg ber AC ya pak..untuk mengantisipasi segala kemungkinan
Ulasannya bagus
Terima kasih bu apresiasinya..salam
Jangan phobi dan tetap jaga kesehatan diri...gitu ya bang...
ya gt dek