Radinopianto

Alam ini seolah miniatur kehidupan masa depan, yang tak cukup dengan diam atau duduk santai sambil menyeruput kopi, Hidup ini bukan mimpi. Takkan sampai jika ta...

Selengkapnya
Navigasi Web
REKAH
Sumber Foto: angi91. Wordpress.com

REKAH

REKAH

Oleh: Radinopianto

Lalu aku terdiam di hadapan penikmat kemegahan

Sembiluan menusuk lara

Mengendap di ceruk-ceruk kecil

Hampir saja hujan di hati ini membasah

Meski tak sampai menggelora namun perlahan memadamkan asa

Kenyataan berputar mempertegas jarak

Seribu cinta meluruh

Di persimpangan

Seketika itu, jalanan tak berujung ini berbelah.

(Rumah Cinta, 17 Maret 2022)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Puisi diksi tingkat dewa. Pembaca harus cerdas memaknai setiap kata yang tertuang. Sukses selalu

17 Mar
Balas

Terima kasih bunda...aamiin

17 Mar

Betul sekali bunda Fairuz, saya kadang membaca puisi pujangga satu ini sulit untuk mengartikan kalimat yang tertuang dalam puisi ini. Makanya ga berani komentar di puisinya khawatir salah mengartikan hehehe

17 Mar
Balas

Hehehe

17 Mar



search

New Post