Saya adalah seorang guru SD. Guru SD yang baru menyadari akan sebuah kewajiban yang ternyata menjadi tanggung jawab yuridis dan moral kepada bangsa dan negara, yaitu guru harus mampu menulis. Sehingga kemampuan dan kemauan guru dalam menulis menjadi instrumen pengembangan keprofesian berkelanjutan yang tercantum dalam peraturan menteri pendidikan.

Awalnya memang sulit, namun setelah mendengar motivasi dari Mohammad Ihsan, Pemimpin Umum Media Guru yang tadi malam mengisi kegiatan bimtek menulis di P4TK IPA Bandung, saya sadar bahwa menulis itu mudah. Beliau memberikan saran, bahwa menulis juga tidak boleh didasari pada alasan-alasan jangka pendek, namun harus disertai alasan yang “mengabadi”. Artinya menulis harus dipersepsikan seperti amal jariyah yang bermanfaat sampai akhirat kelak.

Saat itu juga aku termotivasi untuk menulis buku tentang keterampilan hidup yang terkandung dalam mata pelajaran IPA. Hal ini dilatarbelakangi bahwa seringkali konsep pengetahuan IPA adalah hal-hal yang melangit, tak tersentuh, tidak bernilai guna dan tidak berimbas langsung pada kehidupan. Untuk menghancurkan paradigma itu, saya putuskan untuk menulis buku dengan judul “Terampil IPA, Kecakapan Hidup di Abad Ke-21”.

Tantangan hidup di abad 21 sangatlah berbeda dengan tantangan yang dialami oleh guru di era sebelumnya. Sehingga saya mencoba untuk menulis buku dalam rangka mempersiapkan generasi mendatang agar siap hidup di abad 21. Dalam buku ini dimuat tulisan praktis dan teoritis bagaimana cara memanfaatkan alam sehingga dapat memberikan dampak ekonomi maupun sosial bagi lingkungan sekitar. Sehingga buku ini menyinggung tentang keranjang takakura, mengolah bunga rosella, membuat jamu, merawat tanaman bakau, dan lain sebagainya.

Buku ini ditujukan untuk siswa-siswi sekolah dasar maupun menengah, bisa juga digunakan untuk praktisi dan masyarakat umum yang ingin membuka wawasan baru tentang ilmu pengetahuan alam dari sudut yang berbeda. Harapannya, IPA mampu memberikan manfaat praktis yang dapat diterapkan di kehidupan masyarakat Indonesia.

Penulis adalah peserta Sagusabu P4TK IPA Bandung