Rahmaizar Aljaswan

Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Tetaplah semangat.....

Selengkapnya
Navigasi Web
SAHABAT ALUMNI SUAMIKU .(Bagian ke 40)

SAHABAT ALUMNI SUAMIKU .(Bagian ke 40)

Mejelang subuh, kami pun sampai di kampung. Kami langsung menuju Rumah Sakit. Sesampai di kamar ibu, ku lihat kakak sedang membaca surat Yassin. Kami membiarkan kakak membaca sampai tuntas. Setelah itu baru kami masuk ke ruang ibu. Kakak sangat sedih ku lihat. Wajahnya kelihatan letih karena sudah menuggu ibu beberapa hari. Kami pun menyalami kakak. Kakak menyambut dengan senang hati.

“Bagaimana perkembangan ibu, Kak.?” Tanya Mas Iwan.

“Belum nampak perubahan yang berarti.” Jawab kakak.

Tiba-tiba ibu memanggil Mas Iwan. Mas Iwan cepat menghampiri ibu. Aku pun menyusul karena ibu juga memberi isyarat untuk mendekat.

“Iwan, tolong jaga shalat lima waktumu ya, Nak. Usahakan shalat Duha dan tahajud jangan tinggal. Bermohonlah selalu pada Allah atas keselamatan dunia akhirat.” Ibu memberi nasihat kepada Mas Iwan seperti Mas Iwan masih kecil.

Mas Iwan mengaangguk dan mengambil tangan ibunya, lalu di salami dan diciumnya.

“Maafkan aku, ibu... “ Mas Iwan pun menangis dekat pembaringan ibunya. Tangan ibu masih dalam genggamannya.

“Nak, jaga istrimu dan cucu-cucuku. Jangan sia-siakan mereka.” Kata ibu lagi.

Mas Iwan mengangguk. Ibu tersenyum dan menatapku. Lalu mengambil tanganku.

“Nia, jaga anak ibu, ya..”

Aku pun cepat mengambil tangan ibu dan menggenggamnya. Sambil mencium tangan itu, akupun minta maaf.

Mama tersenyum, lalu menghembuskan nafas terakhir. Mas Iwan terkejut merasakan tanga ibunya sedikit mengejang.

“Ibu.. Ibuuu.. “ teriaknya. Secapatnya Mas Iwan mengucapkan dua kalimat sahadat.

Dokter pun datang memastikan kondisi ibu. Ternyata benar, ibu telah perg. Aku meneteskan air mata. Ingat lagi ancaman dari istri kedua Mas Iwan. Aku secepatnya istighfar.

.

Bersambung..

Dharmasraya, 10 Oktober 2022

#TagurH283

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Apa yang akan terjadi selanjutnya. Keren ceritanya Bunda.

10 Oct
Balas



search

New Post