“TERACUHKANNYA NIKMAT”

Oleh : Rahmat Aenurrofiq

Suatu ketika malam menerpa dan dingin pun merusuk sampai ketulang-tulangku, seketika ku teringat akan nikmat-nikmat yang telah allah berikan kepadaku, tidak sedikit yang aku lupakan didalam mensyukuri nikmat-nikmat yang telah diberikan itu. Dan pikiran ku pun mulai mendalami dan meresapi akan ketidak taudirian ini, seketika pun aku terfokus kedalam salah satu nikmatnya yaitu nikmat melihat, seketika itu pun aku menangisi akan nikmat tersebut, pikiran pun tertuju kepada rasa syukur apa yang telah aku berikan kepada allah, yang telah memberikan nikmat melihat tersebut, akan tetapi air mata ku pun menangis deras oleh karna didalam waktu 24jam, waktu melihat kebaikan(membaca Al-Qur’an dsb) kalah banyak oleh melihat kemudhorotan(Perzinahan mata dsb). Itu baru memikirkan satu kenikmatan belum kenikmatan yang lainnya, astaghfirullah yaa rabb.

Jika ada ribuan pintu maaf untuk hamba-hambamu sisihkan satu untukku, maafkan atas kelalaian dalam kebersyukuran ku yaa rabb, sudi kiranya engkau mengampuni semua yang telah terjadi terhadap diri ini, satu nikmat saja aku sudah takut jika nikmat tersebut engkau cabut dalam hidupku apa lagi dengan yang lain. Karna suatu ketika aku mencoba trial jika nikmat melihatku itu dicabut olehmu, dengan cara menutup mata dengan kain hitam dan aku pun mencoba melakukan aktifitas harian ku dengan mata tertutup tsb, masyaallah alhasil sungguh kesulitan yang aku alami dalam menjalankan aktifitas harianku semuanya nampak hitam pekat dan gelap.

Andai nikmat penglihatan kita itu dicabut oleh allah, apa yang kalian rasakan?? Penyesalan kah?? Jelas tentu pasti kita semua baru akan merasakan penyesalan tersebut, karna nikmat tersebut sangatlah penting dan kita butuhkan dalam melakukan aktifitas keseharian kita. Lantas apakah kita hanya sekedar mengiyakan tulisan ini tanpa adanya tindakan perubahan didalam kehidupan kita. Semangat kawan!!!