Rahmat Nurdin, M. Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Waktu

Semua orang pasti tahu dengan waktu, setiap orang terus berpacu dengan waktu untuk mencari dan mengharapkan sesuatu, sebab waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali lagi. Waktu orang kaya dengan orang miskin sama, waktu orang bahagia dengan orang menderita sama, 24 jam waktu sehari semalam diberikan pada semua makhluk di muka bumi ini, ada yang kaya berlimpah ruah, ada yang memiliki karir cemerlang, ada yang memiliki banyak kebaikan dan ada juga yang tidak memiliki apa-apa, bahkan cenderung menderita, hanya dalam waktu 24 jam.

Hidup kita ini juga ditentukan oleh waktu, bila waktu kematian itu sudah tiba, siapa yang sanggup untuk menghalanginya. Baru setelah kematian tidak ada lagi dimensi waktu yang ada hanyalah ke-kekalan abadi.

Sebelum sampai pada tempat yang abadi itu, maka diwaktu yang singkat ini kita menentukan pilihan, abadi dalam keselamatan atau abadi dalam penderitaan. Pilihan itu akan tergambar apa yang kita kerjakan saat ini, menguasai atau dikuasai, mengatur atau diatur waktu dls.

Kenapa orang lain bisa mendahului karir kita atau lebih bahagia dan kaya dari pada kita, ya karena mereka menghargai dan memanfaatkan waktu yang diberikan, mereka berfikir bagaimana menghasilkan dari apa yang mereka miliki sedangkan kita berfikir jadi konsumsi.

Kita bekerja untuk menghabiskan, kalau sudah habis semakin bekerja keras, sementara mereka yang bekerja dan berfikir untuk menghasilkan, agar mereka tidak bekerja lebih keras lagi. Hal ini sedikit perbedaan namun hasil luar biasa.

Waktulah yang membedakan itu semua, manajemen waktu oleh orang yang tahu akan berapa berharganya waktu.

Ada orang yang bekerja sedikit, namun hasilnya luar biasa, sebaliknya banyak orang yang bekerja menggunakan seluruh waktunya, tapi hasilnya sedikit.

Begitu pula dengan peningkatan kualitas dari, dalam banyak literatur agama kita baca, "orang yang hari ini sama dengan hari kemaren, berarti dia telah merugi dan orang yang hari ini lebih dari hari kemarin, berarti dia celaka,".

Perbaikan dan kebaikan di sini adalah kebaikan lahir dan bathin jasmani dan rohani. Standar baik diukur tidak dari pandangan pribadi atau golongan tapi diukur dari pandangan Agama, sebab agama memberikan definisi yang universal.

Allah di dalam firman-Nya telah memberikan cara mengatur waktu agar lebih berdaya guna untuk kebaikan (manajemen waktu)" Demi masa sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang beriman yang saling menasehati dengan kebenaran dan saling menasehati dengan kesabaran,".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

19 Feb
Balas

Terimakasih sudah singgah pak sandi,, mohon bimbingannya pak..

19 Feb

Sama sama pak

21 Feb



search

New Post