Cubitan Ibu Nona

Ibu Nona adalah wali kelas kelas 6,beliau sangat disiplin sebelum setengah tujuh beliau sudah hadir di sekolah.Beliau tinggal di rumah dinas guru,karena beliau berasal dari luar kabupaten.Ibu Nona yang menyambut anak-anak apalagi anak walinya.Anak-anak dengan senangnya menyapa ibu Nona,walau Ibu Nona terkenal dengan cubitannya.

Cubitan ibu Nona akan mendarat dengan mantap bila anak-anak tidak menjaga kebersihan diri,kebersihan halaman sekolah,kebersihan kelas.Ibu Nona rajin periksa kuku anak walinya,kerapian rambut anak-anak.Sebelum pelajaran di mulai anak-anak akan patuh dengan intruksi ibu Nona.Cubitan ibu Nona akan bertengger di bahu anak-anak,ya,hanya bahu,tapi anak-anak dengan gaya masing-masing ,mengekspresikan hasil cubitan.Walau sampai saat ini belum ada anak-anak yang keberatan.Lucunya,bila ada anak yang merasa lupa potong kukunya, dia sudah sodorkan bahunya untuk di cubit ibu Nona.

Suatu ketika Ibu Nona tidak ada di sekolah,anak-anak kelas 6,mencari beliau,sejam kemudian kepala sekolah masuk.Anak-anakpun serentak bertanya:”Pak dimana ibu Nona?’.Kepala sekolah menjelaskan bahwa hari ini sampai dengan hari selanjutnya ibu Nona tidak lagi mengajar di sekolah ini.Ibu Nona hari ini diundang untuk dilantik menjadi Kepala Sekolah di SD terpencil,di desa tetangga kita.Ibu Nona bersedia ditempatkan jauh di desa terpencil demi pendidikan anak-anak di desa itu.Tapi anak-anak tidak usah khawatir.Ibu Nona akan kembali besok.Kita akan buat acara perpisahan.Selamat Ibu Nona,cubitan ibu kami rindukan,cubitan sambil bercanda diiringi senyuman sehingga tak berbekas,karena hanya lengan baju yang dicubit, kata anak-anak walinya.