Anak usia dini seneng sekali mendapat cerita ini. Apalagi berceritanya dengan media gambar yang menarik, besar, dan ekspresif.

Seekor singa besar sedang duduk santai di bawah pohon. Tiba-tiba melintas didepannya seekor tikus. Hap… si singa menangkap tikus.

"Hayoo…kamu mau ke mana, Tik?"

"Ampun, Tuan Raja, saya mau menyusul teman-temanku di hutan sebelah sana," kata tikus ketakutan.

"Kamu sudah mengganggu waktu istirahatku," singa menatap tajam kepada tikus. Si Tikus semakin gemetar.

"Ampun, Tuan Singa, saya tidak sengaja. Mohon lepaskan saya, Tuan Singa,"

"Tidak akan." Singa menahan erat tubuh kecil tikus. Tikus bergerak-gerak berusaha melepaskan diri dari singa. Singa juga bergerak memposisikan diri lebih mempererat bekapannya.

Tiba-tiba, plug.

Tubuh singa terperangkap jaring. Singa kaget, demikian juga tikus. Karena kaget, bekapannya terhadap tikus lepas. Kesempatan itu digunakan tikus untuk melarikan diri.

Singa bergerak-gerak berusaha melepaskan diri dari jaring. Tetapi tubuhnya malah terbelit erat.

Singa mulai mengaum keras berusaha minta tolong. Suaranya menggema sampai jauh. Hewan yang mendengar lari tunggang langgang.

Setelah beberapa saat, singa mulai kelelahan. Tiba-tiba datanglah si tikus. Agak takut tikus bilang,

"Saya coba membantu, Tuan Singa," singa memandang remeh pada tikus.

"Bagaimana hewan sekecil kamu bisa menolongku? Aku yang besar ini saja tidak bisa lepas,"

Tanpa banyak bicara, si tikus menggigiti jaring-jaring. Dengan gigi-giginya yang tajam, ikatan jaring-jaring mulai lepas. Si singa takjub, mulutnya sampai menganga melihat si tikus menggigit dengan semangat. Sampai kemudian,

"Horee, lepas, Tuan Singa,"

"Wuah, terima kasih ya, Tikus, kamu luar biasa. Tidak menduga dengan tubuh dan gigi kecilmu kami bisa melepas jaring-jaring ini. Sekali lagi terima kasih, Tikus Kecil yang kuat,"

Singa dan tikus berjabat tangan. Bergandengan mereka meninggalkan lokasi perangkap pemburu.*