Evaluasi dan Introspeksi Setelah Tengah Semester

Ujian tengah semester sudah beberapa pekan berlalu. Menyisakan hasil prestasi akademik siswa setelah sekitar tiga purnama mengikuti pembelajaran. Sebagaimana diketahui bahwa ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan ujian tengah semester, antara lain :

1. Dengan dilaksanakannya ujian tengah semester, dapat diketahui pencapaian prestasi akademik siswa baik pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

2. Hasil yang dicapai pada ujian tengah semester dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dirumuskan di awal pembelajaran. Dengan demikian menjadi bahan evaluasi pada pembelajaran berikutnya agar lebih baik lagi.

3. Mengetahui level tingkatan hasil belajar, apakah tergolong sangat baik, baik, cukup, kurang atau bahkan sangat kurang berdasarkan KKM yang sudah dirumuskan.

4. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai motivasi belajar siswa untuk pencapaian yang lebih baik pada ujian akhir semester.

5. Ujian tengah semester dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban sekolah sebagai penyelenggara pendidikan untuk mengetahui capaian belajar siswa yang akan dilaporkan kepada orang tua/wali siswa.

Merujuk dari hal-hal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan telah terlaksananya ujian tengah semester maka baik bagi siswa terutama guru harus introspeksi diri.

Jika hasil ujian tengah semester jauh dari harapan, maka semua tergantung pada dua hal yaitu siswa dan guru. Sebagai siswa tentunya harus memperbaiki cara belajar sehingga bisa lebih baik lagi. Termasuk bagaimana materi-materi pelajaran yang sulit dipahami, diulang dan dipelajari dengan baik lagi. Menumbuhkan semangat belajar dan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

Tidak berbeda dengan guru. Sejatinya, hal yang sama juga dilakukan. Evaluasi dan introspeksi diri, apakah selama ini sudah melakukan pembelajaran dengan baik dan benar sehingga materi dapat dimengerti peserta didik.

Kegagalan siswa dalam memahami materi pelajaran tidak semata-mata tergantung pada kemampuan siswa. Karena latar belakang dan potensi siswa memang beraneka ragam. Sebagai tenaga pendidik, sejatinya terbuka menilai kemampuan diri sehingga berhak menyandang gelar “guru”.

Evaluasi dan introspeksi adalah niscaya. Hasil yang diperoleh sudah terbentang di depan mana. Mari kita baca bersama melalui kaca mata yang berbeda. Sebagai siswa atau sebagai guru. Tinggal bagaimana cara, tekat dan kemauan untuk memperbaiki.

Hilangkan kebiasaan menyalahkan orang lain. Membaca kesalahan diri adalah lebih terpuji. Dimulai dari disiplin dan etos kerja yang tinggi pada diri sendiri. Mencontohkan hal yang baik pada anak didik, ing ngarso sung tulodo (di depan sebagai teladan/panutan), ing madyo mangun karso(di tengah membangkitkan semangat) , tut wuri handayani(di belakang memberikan dorongan moral). Kiranya jangan sampai terjadi seperti yang diungkapkan dalam peribahasa : “Guru kencing berdiri murid kencing berlari.”

Menyadari sepenuh hati bahwa apa yang dikerjakan saat ini akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

#edisikuatkanhati#

#edisimembacamenambahilmumenulismengikatilmu#

#edisiintrospeksidiri#

Langit Biru di Sekolahku, 2 November 2022