Kompilasi Amanat Pembina Upacara (8)

Pentingnya Nilai Diri

Oleh : Nori Ropenta Nababan, S.Pd

(Terinspirasi dari para pembina upacara setiap hari Senin, penulis menggagas tulisan ini. Sambil berdiri di bawah cerahnya sang surya yang gagah mentransfer energi cahayanya, penulis berpikir untuk mengumpulkan setiap amanat yang disampaikan oleh pembina upacara. Setiap hari Senin, yang bertindak sebagai pembina upacara bergiliran dari wali kelas yang satu ke yang lain. Uniknya, setiap pembina tampil dengan mengusung tema yang berbeda. Hal ini yang menurut penulis sangat sayang sekali untuk dilewatkan begitu saja. Mengabadikannya dalam sebuah tulisan menjadi catatan tersendiri bagi penulis untuk terus belajar dan belajar dari wejangan yang mereka sampaikan.)

Senin, 20 November 2023

Cuaca pada pagi hari ini cukup cerah. Meski demikian, cahaya matahari lumayan bersahabat sehingga suasana upacara bendera sebagaimana setiap hari Senin, tidak menyebabkan kelenjar keringat bekerja ekstra mengeluarkan ekskretnya.

Diawali dengan pemberian apresiasi pada siswa-siswa yang berhasil mengukir prestasi di beberapa event perlombaan olah raga, kiranya hal ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh siswa untuk mengikuti jejak rekan-rekannya dalam meningkatkan kompetensi diri.

Petugas upacara bendera kali ini adalah kelas XI IPS2 dimana wali kelasnya adalah Nori Ropenta Nababan, S. Pd., yang tentunya bertindak sebagai pembina upacara. Tak lupa mengajak seluruh peserta upacara untuk bersyukur atas berkat dan rahmat-Nya sehingga upacara bendera dapat dilaksanakan sebagaimana biasanya. Demikian pula ucapan terima kasih disampaikan kepada petugas upacara yang telah mempersiapkan diri dengan berlatih sebaik mungkin. Kekurangan yang muncul adalah hal yang biasa dan dapat dijadikan sebagai evaluasi untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Mengusung tema “Pentingnya Nilai Diri”, guru pengampu mata pelajaran sosiologi ini menyampaikan dengan komunikatif bagaimana seseorang ditentukan oleh nilai dirinya. Bahwa nilai diri seseorang diukur dari bagaimana dia bersikap. Nilai diri adalah cerminan sejauh mana seseorang menghargai dan menghormati dirinya sendiri. Nilai diri yang tinggi merupakan fondasi penting untuk kesejahteraan emosional, mental, dan sosial seseorang.

“Nilai diri dapat dilihat dan ditingkatkan dari pengetahuan, keterampilan dan attitude seseorang. Pengetahuan diperoleh dari proses belajar. Nilai yang diperoleh pada saat aktivitas belajar di kelas dapat menjadi patokan bagi kita untuk bersikap. Jika nilai yang diperoleh masih rendah maka sudah seharusnya mengikatkan cara belajar. Seseorang dengan keterampilan yang mumpuni akan menaikkan nilai dirinya di mata orang lain.” Beberapa saat pembina upacara tidak meneruskan amanatnya karena keadaan siswa yang sudah mulai seperti suara lebah. “Saya tidak meneruskan amanat ini jika kalian tidak tenang.” Begitu tegur pembina upacara sebelum melanjutkan amanatnya. Suasana tenang dan hening kembali tercipta setelah teguran disampaikan.

“Hal yang paling penting dalam menentukan nilai diri seseorang adalah attitude atau sikap. Attitude adalah sikap yang mencerminkan sebuah tindakan yang baik. Maka jika seseorang dianggap yidak memiliki attitude jika ia tidak bertanggungnjawab, tidak jujur dan memiliki hubungan interpersonal yang buruk. Tentu saja hal ini akan membuat nilai dirinya rendah.”

Di akhir amanatnya, pembina upacara menyimpulkan dan mengajak seluruh peserta upacara untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan attitude yang baik sehingga akan meningkatkan nilai diri kita di mata orang lain.

#tingkatkannilaidiri#

#tumbuhkannasionalisme#

#edisikuatkanhati51#

#membacamenambahilmumenulismengikatilmu#

Langit Biru di Sekolahku, SMA Negeri 14 Medan, 20 November 2023