Meruginya Orang yang Muflis

Oleh Al-Ustaz H. Azlam Lubis, LC

Tidak bosan-bosannya kita bersyukur kepada Allah SWT atas begitu banyak nikmat yang diberikan. Mudah-mudahan dengan selalu bersyukur Allah akan tambah nikmat-Nya. Allah berfirman di dalam surat Ibrahim ayat 7 yang artinya :

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

Sholawat beriring salam ke haribaan manusia paling mulia, Rasulullah SAW. Semoga dengan sholawat yang terus kita lafazkan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaatnya di hari kemudian.

Memasuki malam ke-21 Ramadhan ini, mari kita membuat target untuk mendapatkan Lailatul Qadar yang mulia dan penuh keberkahan. Malam Lailatul Qadar yang nilainya lebih baik dari seribu bulan, di mana Allah lipat gandakan semua kebaikan yang dilakukan manusia. Namun jangan lupa, begitu pula kejahatan yang dilakukan pada bulan Ramadhan balasannya juga berlipat ganda.

Kejahatan yang dilakukan manusia kepada Allah dapat diselesaikan dengan memohon ampun kepada Allah dan bertobat untuk tidak mengulanginya. Namun kejahatan kepada manusia tidak demikian halnya. Kejahatan kepada manusia seperti memfitnah dan mencemarkan nama baik orang, mengganggu hartanya, menyakiti dengan lidah ataupun mengejeknya. Dosa kepada manusia harus diselesaikan dengan meminta maaf. Jika tidak diselesaikan selama masih hidup di dunia, maka ia disebut orang yang muflis (bangkrut).

Rasulullah SAW telah mengingatkan dalam hadisnya :

Rasulullah bersabda: “Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan orang yang bangkrut? Sahabat menjawab: Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda. Rasulullah berkata: Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang datang di hari kiamat membawa sholat, puasa dan zakat. Dia datang tapi pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka (HR. Muslim).

Orang tersebut menjadi bangkrut, karena walaupun datang dengan membawa amal seperti sholat dan puasa, namun karena menzalimi orang lain, merampas hak orang lain, maka kesalahan orang yang pernah ia zalimi ditimpakan pula kepadanya, maka jadilah ia orang yang bangkrut bahkan menjadi orang celaka. Semua pahala bisa hilang karena banyaknya kita menzalimi orang lain.

Mari kita jaga diri kita untuk tidak menyakiti orang lain agar kita tidak bangkrut di akhirat kelak. Semoga kita bisa menyambungkan silaturahmi dengan orang yang memutuskannya, memberi kepada orang yang kikir kepada kita dan memaafkan orang yang menzalimi kita. Meski terasa sulit, namun jika pendidikan Ramadhan yang kita jalani selama satu bulan berhasil membawa kita menjadi orang yang takwa, maka semua bisa kita lalui dengan ikhlas.

Wallahu a’lam bisshowab.

#edisikuatkanhati#

#ramadhankareem#

#muflisorangyangbangkrutdiakhirat#

#membacamenambahilmumenulismengikatilmu#

Perisai Pribumi, Baiti Jannati, 5 April 2024