Raihana Rasyid

Lahir dan menetap di Medan ,07 September 1967.Alumni IKIP Negeri Medan Jurusan Pendidikan Biologi. Tenaga pendidik di SMA Negeri 14 Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tarawih Malam ke-22 Ramadhan 1445 H
Sumber : Poskota

Tarawih Malam ke-22 Ramadhan 1445 H

Belajar dari Semangat Para Sahabat

Oleh : Al-Ustadz H. Muslim Rasyid, S.HI

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Hanya dengan rahmat dan limpahan karunianya kita masih bisa bertemu dengan Ramadhan 1445 H ini. Sholawat dan salam senantiasa kita lazimkan terutama saat nama beliau disebut sehingga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dikatakan celaka oleh malaikat dan diaminkan nabi.

Di penghujung Ramadhan, Rasulullah SAW dan para sahabat serta keluarga bertambah-tambah semangatnya untuk beribadah kepada Allah. Rasulullah melakukan i’tikaf di masjid pada sepuluh malam terakhir terutama di malam ganjil. Berbeda dengan kita di mana masjid semakin sepi pada saat menjelang Ramadhan berakhir. Orang-orang disibukkan dengan kepentingan dunia yaitu sibuk memenuhi kebutuhan hari raya. Padahal sesungguhnya yang berhari raya adalah orang-orang yang “memenangkan” Ramadhan.

Jika Ramadhan telah berlalu, tidak ada yang bisa mengejarnya. Sekuat apa pun dikejar, tetap saja sebelas bulan berikutnya Ramadhan pasti tiba. Namun, siapa yang dapat menjamin bahwa kita akan bertemu Ramadhan yang akan datang. Jangan sia-siakan sepuluh terakhir Ramadhan bahkan Rasulullah SAW yang telah dijamin masuk ke dalam surga, tetap saja berusaha agar bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar. Apalagi kita yang penuh dosa dan salah.

Ketika kita berazzam pada kebaikan, niscaya Allah akan memudahkan. Belajar dari para sahabat yang jika bertemu Rasulullah selalu bertanya tantang ibadah yang paling berat untuk menggapai ridho Allah. Sementara kebanyakan kita berusaha meringankan ibadah. Menurut riwayat istri baginda Rasulullah SAW Aisyah.R.A berpuasa setiap hari kecuali pada hari-hari yang diharamkan. Begitu pula ada sahabat yang ingin puasa terus menerus namun dilarang oleh Rasulullah SAW. Begitu luar biasa semangat mereka untuk beribadah kepada Allah SWT.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mewarisi semangat beribadah orang-orang terdahulu dan akan masuk ke surga bersama mereka.

Aamiin yaa Robbal alaamiin.

#edisikuatkanhari#

#ramadhankareem#

#semangatmenggapaimardhatillah#

#lailatulqadar#

#membacamenambahilmumenulismengikatilmu#

Perisai Pribumi, Baiti Jannati, 6 April 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya keren dan inspiratif. Salam Literasi.

07 Apr
Balas

Sama Bu, di masjid kami juga semakin sepi, tapi karena kebetulan di perumahan kami banyak pendatang, jadi memang banyak yang sudah mudik. Mungkin ini salah satu penyebab kemuduran shafnya..

06 Apr
Balas



search

New Post