Raihana Rasyid

Lahir dan menetap di Medan ,07 September 1967.Alumni IKIP Negeri Medan Jurusan Pendidikan Biologi. Tenaga pendidik di SMA Negeri 14 Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tarawih Malam ke-23 Ramadhan 1445 H
Sumber : Poskota

Tarawih Malam ke-23 Ramadhan 1445 H

Pembawa Kabar Gembira dan Pemberi Peringatan

Oleh Drs. H. Legimin Syukri, MH

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang masih mencucurkan rahmat, karunia, hidayah dan inayah-Nya kepada kita sehingga masih bisa mengisi malam-malam Ramadhan hingga detik ini. Semoga Ramadhan ini dapat kita selesaikan dengan menggapai ridho-Nya. Kemudian, rasa syukur itu kita rangkaikan dengan sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW. Semoga kita mendapat syafaatnya di yaumul mahsyar kelak.

Rasulullah SAW sebagai manusia biasa pernah merasakan kecewa dalam menyampaikan dakwah. Namun sebagai rasul, Allah tidak membiarkannya bersedih apalagi karena memikirkan umat. Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Baqarah ayat 119 yang artinya :

“Sungguh, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan engkau tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka.”

Di dalam dakwahnya, Rasulullah SAW selalu menyampaikan semua ayat Allah walaupun pahit. Di dalam Al-Quran ada kabar gembira dan ada peringatan yang harus disampaikan. Bagi orang-orang yang berpuasa akan diampuni Allah segala dosa-dosanya seperti bayi yang baru lahir dan akan bertemu Allah SWT di dalam surga.

Namun, ada pula peringatan bagi orang-orang yang meninggalkan puas Ramadhan tanpa sebab yang diizinkan Allah. Orang yang dengan sengaja meninggalkan puasa tanpa sebab yang diizinkan Allah, maka tak akan terbayar olehnya meskipun ia berpuasa setahun penuh. Hal ini menunjukkan bahwa meninggalkan puasa sangat berat ganjarannya.

Artinya: "Barang siapa tidak puasa satu hari di bulan Ramadhan tanpa adanya keringanan yang Allah 'azza wa jalla berikan kepadanya, maka tidak akan bisa menjadi ganti darinya, sekalipun ia berpuasa selama satu tahun," (HR Abu Hurairah).

Jika ada yang sama sekali tidak berpuasa selama bulan Ramadhan tanpa sebab yang diizinkan Allah, maka Rasulullah SAW mengatakan bahwa yang demikian telah runtuh agama dalam dirinya. Jika sholat adalah tiang agama, maka puasa adalah fondasinya. Fondasi yang tidak kokoh menyebabkan segala sesuatu yang dibangun di atasnya akan runtuh pula.

Orang yang tidak puasa, halal darahnya. Dengan demikian boleh diperangi. Namun bukan dengan pedang melainkan dengan meningkatkan dakwah dan memberikan mauidhoh. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu menerima kabar gembira dan waspada terhadap peringatan-peringatan.

Wallahu a’lam bisshowab.

#edisikuatkanhati#

#ramadhankareem#

#puasafondasiagama#

#membacamenambahilmunulismengikatilmu#

Perisai Pribumi, Baiti Jannati, 7 April 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

08 Apr
Balas



search

New Post