Tetap Istikamah Setelah Ramadhan Pergi

Oleh : Al-Ustadz Muhammad Fajar Shiddiq, S.Pd.I

Mari senantiasa kita bersyukur kepada Allah SWT, tiada daya dan upaya kecuali atas kehendaknya. Bersholawat kita dengan lafaz Allahummasholli wa sallim alaih, syafaat dari baginda sangat kita harapkan di hari kiamat kelak.

Semakin dekat Ramadhan meninggalkan kita, semakin maju pula shaf tarawih. Sejatinya, manisnya Ramadhan ada di penghujungnya. Bukan seperti tebu. Banyak manusia yang tidak menyadari manisnya penghujung Ramadhan hingga hanyut dengan manisnya kepalsuan dunia.

Di penghujung Ramadhan, adalah waktu kita untuk bermuhasabah. Secara lahiriah, kita bahagia dengan perginya Ramadhan dan datangnya bulan kemenangan, yaitu Syawal. Satu tugas pamungkas untuk membersihkan diri kita, mari kita bayarkan zakat. Dengan demikian kita memasuki hari kemenangan dengan penuh rasa bahagia dan berbagi pada sesama.

Namun, secara batiniah apakah kita mampu senang dan bahagia setelah Ramadhan pergi? Mampukah kita tetap menjaga diri untuk menahan amarah, menjaga lidah dan seluruh anggota tubuh kita agar tidak menjadi jalan datangnya dosa? Jangan sampai setelah Ramadhan pergi keadaan diri kita sama seperti sebelum Ramadhan datang.

Tanda-tanda bahwa puasa kita di bulan Ramadhan ini berhasil baik adalah kita tetap istikamah beribadah setelah Ramadhan pergi. Kita raih kemenangan dengan tetap bisa menjaga diri sebagaimana yang diajarkan Ramadhan selama sebulan penuh. Berdoa kepada Allah SWT agar hati ini dikuatkan untuk selalu istikamah di jalan-Nya.

Aamiin yaa Robbal alaamiin.

#edisikuatkanhati#

#ramadhankareem#

#istikamah#

#membacamenambahilmumenulismengikatilmu#

Perisai Pribumi, Baiti Jannati, 8 April 2024