Raihana Rasyid

Lahir dan menetap di Medan ,07 September 1967.Alumni IKIP Negeri Medan Jurusan Pendidikan Biologi. Tenaga pendidik di SMA Negeri 14 Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tarawih Malam ke-9 Ramadhan 1445 H
Sumber : Poskota

Tarawih Malam ke-9 Ramadhan 1445 H

Wallahu Khairur Raziqin

(Dan Allah Sebaik-baik Pemberi Rezeki)

Tarawih malam ke-9 Ramadhan 1445 H di masjid Al-Muqorrobin Asrama Polisi-Pasar Merah, Medan, bertindak sebagai imam dan penceramah adalah Al-ustaz Drs. H. Legimin Syukri, MH. Sebagaimana seharusnya kita harus senantiasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah begitu banyak memberikan nikmat dan karunia kepada kita semua. Semoga dengan senantiasa bersyukur Allah akan menambahkan nikmat-Nya. Termasuk pada bulan Ramadhan ini dapat kita selesaikan hingga akhir.

Rasa syukur yang dirangkaikan dengan sholawat dan salam ke haribaan yang mulia junjungan alam Baginda Rasulullah SAW, dengan sepenuh hati kita berharap kiranya akan membawa kita pada kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat.

Dalam tausiah kali ini, diceritakan kisah kaum nabi Musa yang enggan beribadah karena takut kehilangan waktu untuk bekerja sehingga mengurangi penghasilannya. Kisah yang tertuang di dalam surat Al-Baqarah ayat 65, yang artinya :

“Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”

Pada zaman Nabi Musa A.S, hukuman bagi kaumnya yang berbuat salah langsung terjadi. Sedangkan kecintaan Rasulullah SAW kepada umatnya membuat manusia paling mulia itu memohon kepada Allah untuk menangguhkan hukuman jika umatnya berbuat salah. Rasulullah SAW juga mendoakan umatnya agar diampuni dosa dan kesalahannya.

Kisah kaum Nabi Musa yang enggan beribadah karena kecintaan pada harta dunia, juga terjadi pada kita sekarang ini. Berhitung-hitung dengan waktu yang diberikan Allah, antara beribadah dengan mengejar harta. Melalaikan beribadah kepada Allah, merasa rugi membuang waktu untuk mengabdi kepada-Nya. Padahal sesungguhnya, Allah Sang Pemberi rezeki. Seorang hamba tiada akan menerima rezeki kecuali karena kehendak-Nya. Sekuat apa pun manusia berusaha jika Allah katakan tidak, maka rezeki itu tidak akan sampai kepadanya. Maka, jangan kita berhitung dengan waktu untuk beribadah dan mencari rezeki yang sesungguhnya adalah bagian dari nikmat Allah. Wallahu khairur raziqin.

Wallahu a’lam bisshowab.

#edisikuatkanhati162#

#duniasementaraakhiratselamanya#

#allahsebaikbaikpemberirezeki#

Perisai Pribumi, Baiti Jannati, 22 Maret 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barakallah

23 Mar
Balas

Alhamdulillah untuk kunjungannya di tulisan sederhana ini. Salam literasi, Bunda. Semoga sshat, bahagia dan sukses selalu. Barakallah.

23 Mar



search

New Post