#T.027

Merajut Hati Mempererat Silaturahmi..

Dari dulu kalau sudah di ahari raya Idul Fitri seperti hari ini, selau muncul tanya dalam hati. Kapan ya bisa berhari raya di rumah ramai orang yang datang dan berkumpul. Berbahagia, bersalaman, bercerita dan saling berebutan makanan. Apalagi yang punya keluarga besar sehingga rumahnya akan diwarnai tawa canda. Rasanya sesuatu sajabayangkannya saat itu. Seakan sulit bisa terpenuhi impian yang sepertinya hanya ada di angan.

Tak salah memang untuk punya harapan karena kalau melihat kenyataan akan sulit terwujudkan. Terlahir sebagai sulung dari dua perempuan bersaudara. Menikah dan dikaruniai datu anak perempuan. Sehingga kesehatannya rumah kami hanya ada enam makhluk penghuninya. Ibu dari empat bersaudara pun hanya tinggal satu-satunya karena dua sausara laki-laki dan adik perempuannya telah mendahuluinya. Secara garis keturunan ibu, kami hanya punya satu saudara sepupu dan itupun laki-laki.

Anak-anak dari kakak laki-laki ibulah yang selalu datang meramaikan hari raya di rumah kami. Anak mamak yang kami sebut sebagai anak pisang di Minangkabau datang berkumpul dan berhari raya di rumah bakonya. Sehingga keinginan dan impian berhari raya ramai itu pun terwujud dari tahun ke tahun belakangan. Justru disaat kami semua sudah beranjak dewasa dan punya keluarga masing-masing.

Alhamdulillah masih tetap merjaut hati mengikatkan rasa bahwa kita bersaudara sehingga silaturahmi harus tetap terjaga. Hari raya pertama semua berkumpul di rumah bakonya selepas sholat Idul fitri. Lengkap dengan anak menantu dan cucu walau hanya anak pisang induak bako. Ada kebahagiaan tersendiri ketika semua berkumpul sesuai yang harapan dam keinginan selama ini. Bersyukur karena masih punya rasa yang sama kalau kita bersaudara. Semoga ini tetap berlanjut walau sudah berada di orbit generasi kedua yang tersisa..

Solik, 10 Maret 2024....