Ramadhianty

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..... Salam kenal sahabat literasi semua... Perkenalkan saya: Ramadhianty, SS Bertugas di SMKN 2 Solok, Kota Solok...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ngedadak Jogja5

Ngedadak Jogja5

#Tagur127

Ngedadak Jogja:#5..

Omahku Memori ku..

Diartikan ke Bahasa Indonesia "Omahku memoriku" jadi rumahku memori ku. Rumah milik seorang warga Dusun Betung Desa Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Jogjakarta. Rumah mukim milik warga yang bernama Sarsuwadji yang dijadikan museum erupsi dengan semua koleksi sisa-sisa peninggalan warga yang terkena bencana erupsi Gunung Merapi 2010 yang lalu.

Galeri Sarsuwadji ini terletak tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi . Kawasan ini berada pada Kawasan Rawan Bencana III (KRB III) Gunung Merapi. Secara aturannya kawasan ini steril dari warga yang bermukim dan menjalankan kehidupan sehari-hari. Warga dusun ini sudah dipindahkan de tempat pemukiman baru yang sudah disediakan pemerintah Kabupaten Sleman.

Pertama menginjakkan kaki di halaman galeri yang dijadikan museum erupsi ini ada perasaan ngeri-ngeri sedap. Rumah yang secara struktur konstruksinya tidak layak lagi untuk ditempati. Tetapi untuk menjaga keaslian dan orisinil bekas terdampak erupsinya Merapi memang sengaja dibiarkan terkesan seperti kondisi sesungguhnya.

Puing-puing peralatan rumah tangga yang hangus terbakar dan dan tulang-tulang binatang ternak tersusun apik di galeri ini. Mas driver dari Merapi Jeep Lancruiser yang sekaligus bertindak sebagai tour guide kita menuturkan kalau awalnya yang dijadikan museum adalah bekas rumah warga yang ada di seberang museum sekarang. Karena kontruksinya yang tidak layak dan sesuai standar dijadikan sebagai museum, sehingga dialihkan ke bangunan rumah yang jadi museum sekarang. Secara konstruksi bangunan rumah tidak ada yang dibuat baru, tetap dijaga keasliannya.

Koleksi yang ada di galeri museum erupsi selain milik keluarga bapak Sarsuwadji, juga merupakan sumbangan dari warga yang dengan sukarela menyerahkan untuk jadi bagian dari galeri. Debu-debu sisa erupsi pun mewarnai dan menambah kesan dahsyatnya erupsi Merapi. Bahkan di beberapa pojok bangunan sengaja dibuatkan tempat yang menjadi tumpukan debu-debu erupsi seperti pasir hitam timbunan.

Salah satu koleksi galeri yang sangat fenomenal adalah sebuah jam dinding yang kemudian dikenal dengan nama jam erupsi Jarum jam dinding itu tepat berada pada angka yang menunjukkan waktu terjadinya erupsi Gunung Merapi yang terjadi di lima November 2010. Melihat semua benda-benda yang memenuhi galeri ini seakan membawa kita ke saat terjadinya erupsi Merapi itu. Foto-foto yang terpajang rapi pun seakan menceritakan kronologis peristiwa yang maha dahsyatnya....

Solok, 19 September 2010.....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wauw...museum keren ini bunda. Ulasan informatif.

20 Sep
Balas

Iya bun.... koleksi galerinya seakan membawa kita kejadiannya....

20 Sep



search

New Post