Oleh: Ramarni

Tantangan Gurusiana (1)

Lama sudah saya tidak menulis di Blogg Gurusiana ini. Hampir satu tahun. Terakhir tulisan saya tercatat di blogg ini pada tanggal 18 Februari 2021. Tulisan itu merupakan pamungkas usaha saya mencoba memenuhi tantangan tiga puluh hari menulis di gurusiana. Alhamdulillah, tigapuluh hari menulis tanpa jeda berhasil saya lalui dengan sangat tertatih.

Ah, ternyata saya butuh istirahat lama dalam kepenatan memenuhi tantangan tersebut. Buktinya baru hari ini saya mulai mencoba bangkit. Rindu rasanya berselancar walau dengan segala keterbatasan armada yang saya miliki. Keterbatasan saya adalah yang pertama miskin ide, kedua; tidak rajin. Sebenarnya jika saya mau saja sedikit rajin, mungkin masalah pertama bisa diatasi. Karena jika rajin, saya pasti akan mencari ide untuk menulis, iya toh.

Sejujurnya saya penasaran dengan senior dan seniorita gurusianer, yang berhasil menulis setiap hari. Banyak di antara mereka yang berhasil menulis ratusan hari bahkan ada yang sudah menembus tujuh ratusan hari. Bagaimana bisa mereka menulis tanpa jeda. Sementara banyak kegiatan wajib yang harus dipenuhi. Tekad. Mungkin salah satu jawaban yang bisa dibayangkan.

Banyak motif munculnya tekad seseorang. Terlepas dari apa pun motifnya, saya yakin dan percaya bahwa ada sensasi yang memberi kesenangan di dalamnya. Jika tidak, bagaimana mungkin bisa bertahan dan terus menulis. Maka hari ini saya akan mulai mencoba mencari tahu seperti apa sensasinya. Sungguhpun demikian saya berharap, bahwa motif saya mengikuti tantangan ini bukanlah demi sensasi. Tetapi ingin merasakan kesenangan dari sensasinya. Bisa jadi kesenangan yang akan saya peroleh adalah menerima kiriman honor menulis di blog sendiri, hehehe.

Pekanbaru, 20 Januari 2022