Siang yang cerah disudut Kota Juang Bireuen, aku dan teman sekolahku setia menunggu dan menanti kehadiran sosok pria yang belum ku kenal wajahnya, karena kala itu Telepon Genggamku tidak mendukung pesan MMS yang bisa kirim foto. Aku hanya bisa mengenal suaranya dengan jelas lewat panggilan telepon bermenit-menit hampir setiap hari. Dag dig dug hatiku saat pria berpakaian seperti Polisi Gegana tiba-tiba menghentikan sepada motornya tepat dihadapan sebuah toko emas jalan Andalas lokasi janji ketemu. Ragu dan ragu aku tidak percaya kalau dia itu adalah pria yang selama ini yang kukenal suaranya dan kutau namanya. Seketika Telepon genggam tit tutku berbunyi dan aku merasa girang saat aku melihat dia memengang hp seperti sedang menelpon seseorang. Apakah dia menelponku? Itulah pertanyaan yang pertama kali ada dalam benakku. Perlahan kucoba menerima panggilan teleponnya dan aku ingat betul nomor HPnya. Sebelum aku mengangkat teleponnya aku bertanya kepada teman-teman ku, Apakah benar pria yang sedang sibuk menelpon itu adalah dia yang kutunggu tunggu selama ini? Temanku menjawab dan berusaha menyakinkanku 'ya...ya... itu benar orangnya. Selanjutnya aku mengucapkan Bismillah dan mengangkat telponnya sambil aku menatap ke arahnya dan kuhampirinya dengan penuh rasa malu tapi yakin kalau itu adalah 'Ajai Savana' yang rela bela belain dirinya menemuiku di kota Bireuen, yang juga kampung halamannya. BERSAMBUNG...!!!