Ramdan Hamdani

Guru SDIT 'Alamy Subang, Jawa Barat. No Kontak : 085220551655...

Selengkapnya
Navigasi Web

Guru yang Berjiwa Guru

“You can pay people to teach, but you can’t pay them to care”. Itulah kata – kata bijak yang pernah diungkapkan oleh Marva Collins semasa hidupnya. Guru kelahiran Amerika Serikat yang pernah menginspirasi dunia pendidikan di negaranya itu memang dikenal gigih dan sabar dalam menghadapi anak - anak didiknya. Menurutnya, tugas seorang guru bukanlah sebatas melakukan transfer pengetahuan kepada peserta didik. Lebih dari itu, membimbing anak untuk menjadi pribadi – pribadi berkarakter dan memiliki hasrat untuk belajar adalah kewajiban setiap pendidik. Oleh karenanya, hanya mereka yang benar – benar memiliki jiwa guru lah yang dapat menunaikan amanah yang sangat berat itu.

Apa yang diungkapkan Collins puluhan tahun silam itu nyatanya bukan isapan jempol belaka. Masih ditemukannya guru – guru yang “belum” mampu bekerja sesuai dengan harapan membuktikan, jiwa seorang guru memang belum sepenuhnya melekat pada diri mereka yang sejatinya berperan sebagai agen perubahan itu. Sebaliknya, prinsip – prinsip jual beli justru lebih dikedepankan oleh (sebagian) guru yang dahulu dikenal sebagai para pahlawan tanpa tanda jasa itu. Kisruh terkait tunjangan sertifikasi serta tunjangan lainnya merupakan salah satu contoh dari fenomena yang dimaksud.

Adapun guru yang benar – benar memiliki jiwa guru dapat kita lihat dari kebiasaan sehari – hari mereka. Pertama, datang ke sekolah tepat waktu. Selalu berusaha untuk memberikan keteladanan merupakan karakter utama dari seseorang yang memiliki jiwa sebagai pendidik. Guru yang baik adalah mereka memahami betul bahwa pesan moral ataupun pendidikan karakter tidak akan bisa diajarkan apabila hanya disampaikan dengan kata – kata, melainkan dengan memberikan contoh yang nyata. Nasihat – nasihat yang tidak disertai dengan keteladanan hanya akan menjadikan upaya pembentukan karakter anak semakin jauh panggang dari api.

Kedua, melaksanakan tugas – tugasnya secara paripurna. Guru yang benar – benar memiliki misi untuk mendidik tunas – tunas bangsa sadar betul bahwa tugasnya bukan hanya sekedar menyampaikan materi di dalam kelas. Menyelesaikan tugas – tugas administrasi pembelajaran dengan sebaik – baiknya merupakan kewajiban yang juga harus dilaksanakan oleh guru. Menyusun perangkat pembelajaran (silabus, RPP), merancang agenda kelas, sampai dengan melakukan evaluasi hasil belajar siswa secara objektif hanya dapat dilakukan oleh mereka yang benar – benar memiliki jiwa sebagai seorang pendidik. Waktu senggang yang mereka miliki di sekolah dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya untuk menyelesaikan seluruh tugasnya.

Ketiga, memberikan perhatian penuh kepada seluruh peserta didiknya. Guru yang baik adalah guru yang benar – benar memahami karakter anak didiknya serta senantiasa berusaha untuk membantu mereka dalam menghadapi persoalan. Berupaya untuk memposisikan dirinya sebagai orangtua kedua bagi anak dilakukan sang guru karena merasa hubungan antara keduanya tidak terhenti saat kegiatan pembelajaran usai. Guru yang memiliki jiwa pendidik selalu siap untuk membantu anak didiknya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran serta peduli terhadap persoalan keluarga yang dihadapi oleh sang anak.

Keempat, jiwa seorang guru akan terlihat dari seberapa besar upaya mereka dalam meningkatkan kompetensinya. Mengembangkan budaya literasi serta meningkatan kemampuannya di bidang teknologi informasi merupakan ciri dari guru yang berjiwa guru. Selain itu berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) pun dilakukannya dengan tujuan memberikan layanan pendidikan yang terbaik kepada anak didiknya.

Keempat hal tersebut hanyalah sebagian contoh dari sekian banyak karakter yang perlu dimiliki oleh para guru dalam menjalankan tugasnya. Masa depan bangsa yang besar ini sesungguhnya ditentukan oleh besarnya dedikasi mereka dalam mendidik tunas – tunas bangsa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Well, I am afraid that more teachers teach because the payment not because they care about the next generation.

09 Jan
Balas

Einverstanden !!!

12 Jan
Balas



search

New Post