Ramdan Hamdani

Guru SDIT 'Alamy Subang, Jawa Barat. No Kontak : 085220551655...

Selengkapnya
Navigasi Web
Media dan Ironi Pendidikan Karakter

Media dan Ironi Pendidikan Karakter

Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dicanangkan oleh Kemendikbud sejak tahun lalu dipandang belum berjalan secara optimal sebagaimana yang diharapkan. Sebagian sekolah disinyalir belum melaksanakan sepenuhnya amanat yang diberikan kepada mereka. Untuk itu evaluasi secara menyeluruh pun akan dilakukan kepada beberapa sekolah yang selama ini dianggap tidak patuh terhadap aturan yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut. Hal itu perlu dilakukan mengingat pentingnya PPK sebagai fondasi dan solusi atas berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh anak di sekolah maupun di luar sekolah.

Upaya pemerintah untuk melahirkan generasi unggul berkarakter seperti yang dicita-citakan memang sudah selayaknya kita dukung penuh. Sekolah bukan saatnya lagi hanya berperan sebagai tempat bagi guru untuk mengajarkan anak-anaknya membaca, menulis serta berhitung.

Lebih dari itu, sebagai rumah kedua bagi anak sekolah dituntut untuk berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada anak didiknya. Namun demikian, membebankan tugas untuk membentuk karakter anak sepenuhnya kepada guru juga bukanlah sikap yang bijak.

Adapun besarnya pengaruh media (terutama media elektronik) terhadap perilaku maupun cara berpikir anak merupakan hal yang perlu disadari oleh pemerintah maupun para orangtua.

Beragam tayangan yang disuguhkan oleh media televisi akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap proses tumbuh kembang anak. Setiap adegan yang ditunjukkan dalam tayangan televisi akan direkam dengan baik dalam memori anak untuk kemudian ditiru dalam kehidupan nyata.

Celakanya, sebagian besar tayangan televisi justru didominasi oleh acara -- acara yang dapat merusak moral anak. Banyaknya tayangan sinetron yang menggambarkan kehidupan para remaja dengan gaya hidup hedonis menjadi ganjalan tersendiri bagi sekolah untuk melahirkan generasi yang berbudi luhur.

Berbagai uangkapan bernada makian, umpatan sampai dengan kata-kata yang tidak senonoh kerap kali meluncur dari mulut pembawa acara maupun para pemeran adegan.

Tak ayal anak-anak kita pun tumbuh menjadi generasi beringas dan sulit diatur. Televisi seakan menjadi "guru" bagi anak-anak kita dalam mengajarkan berbagai kosakata yang sebenarnya tidak pantas mereka ucapkan.

Di lain pihak, pesatnya perkembangan teknologi informasi yang tidak diimbangi dengan pengawasan yang baik dari pemangku kebijakan serta para orangtua menjadikan upaya untuk membentuk karakter anak semakin berat saja. Kemudahan untuk mengakses berbagai informasi menggunakan perangkat digital mengakibatkan kemungkinan masuknya konten-konten negatif kian terbuka lebar.

Tayangan berbau pornografi serta adegan kekerasan merupakan dua konten berbahaya yang dapat diperoleh dengan mudah melalui internet. Tak heran apabila berbagai kasus tindak kekerasan fisik maupun seksual yang melibatkan para remaja pun masih dapat kita temukan hingga hari ini.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa media sesungguhnya memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap proses tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, diperlukan adanya sinergi yang baik antara dunia pendidikan dengan pihak media dalam menyukseskan pendidikan karakter sebagaimana dicanangkan oleh pemerintah. Senantiasa menyuguhkan tayangan yang mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuh kembangnya karakter anak perlu dilakukan oleh pihak media apabila kita benar -- benar menginginkan anak -- anak kita menjadi generasi penerus yang berbudiluhur. (Dimuat di Koran Pikiran Rakyat, Edisi 21 Mei 2018)

Ramdan Hamdani

www.lenteraguru.com

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Silakan Bu, ini emailnya : [email protected]

24 Jun
Balas

TV VS Guru Kita lihat skor tandingnya. Sip Pak

23 Jun
Balas

Selamat pak, opininya terbit di media, Koran Pikiran Rakyat. Boleh minta alamat email Pikiran Rakyat pak? Makasih

23 Jun
Balas



search

New Post