BERDAMAI DENGAN DIRI
Berdamai dengan diri
Oleh: Ramlan Maulana
Duhai diri..!
Tiba tiba serasa tersayat sembilu, dan hati ini pun berdarah pilu, entah perasaan apa ini, yang jelas ini di luar batas nalar.
Adakah di dunia ini yang tidak ada resiko
Sekali kali tidak ada, karena hidup sendiri adalah resiko
Ya, kalimat lirih ini kutanamkan dalam hati
Kala jalanku teradu hingga menuai friksi
Awalnya kepalaku serasa dibentur godam
Hingga Otak ku membuncah, tumpah ruah
Tinggalkan Batok kepala dengan segala kekosongan
Yang tersisa hanyalah tanya, kenapa puan menoreh luka?
Namun kini, aku berdamai dengan diri
Karena puan pengadu punya argumentasi
Mungkin inilah resiko yang harus dijalani
Dan....
dan aku kini tersadarkan tentang privasi
Aku sadar tentang privasi
Cukup Tuhan dan diri yang menjadi saksi
Tidak setiap orang mengerti sakralitas privasi
Dia tidak tahu istimewanya orang yang dikabarkan privasi
Hingga mengumbar privasi orang lain untuk sensasi
Atau sekedar untuk meluapkan emosi
Aku yang teradu
Cukup berdamai dingin diri
Mudah mudahan tidak terbawa emosi
Hingga melakukan hal hal yang tak terkendali.
Bojong, di tengah gundah
31 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin YRA... Semoga tdk terbawa emosi... Keren pak puisinya...salam kenal dari pulau seribu masjid
Terimakasih...salam juga dari priangan tatar sunda