Rani Chaerani JEMPOL

Siapa Inspirator Guru JEMPOL? Inspirator Guru JEMPOL . Branding yang digunakan ol...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Para sahabat Nabi Membentuk Anak berkarakter Anti Korupsi

Kisah Para sahabat Nabi Membentuk Anak berkarakter Anti Korupsi

Mengapa pendidikan anti korupsi harus diajarkan sejak dini. Sejak digulirkannya pendidikan anti korupsi di sekolah-sekolah, sempat terfikir, apa manfaatnya untuk anak-anak kecil. Gak ada lah kepikiran mereka mau korupsi. Apa yang mau dikorupsi, sederet pertanyaan kala itu.

Menurut Direktorat Sekolah Dasar, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Pendidikan anti korupsi merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang dilakukan melalui pendidikan, baik formal maupun nonformal. Pendidikan anti korupsi memiliki fungsi antara lain sebagai berikut: 1. Fungsi kognitif yakni menambah pengetahuan serta wawasan mengenai korupsi dan dampak massif yang ditimbulkan 2. Fungsi afektif yakni membentuk moral dan karakter anti korupsi peserta didik dengan cara menanamkan nilai-nilai anti korupsi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari 3. Fungsi psikomotor yakni kesadaran moral untuk melawan berbagai bentuk praktek korupsi yang ada di lingkungan sekitar.

Dari tiga fungsi pentingnya penerapan pendidikan anti korupsi di tingkat satuan pendidikan, maka perlunya monitoring penerapan nilai-nilai pendidikan anti korupsi sehingga diharapkan mampu membentuk karakter baik pada diri siswa, seperti 1. Jujur dengan kata kunci berkata benar, bertindak benar dan terbuka, 2. Disiplin dengan kata kunci komitmen, tepat waktu prioritas, perencanaan, fokus, tekun, taat, konsisten. 3. tanggung jawab dengan kata kunci siap menanggung resiko, menjaga amanah, tidak mengelak, berani menghadapi sesuatu, berbuat yang terbaik, 4. kerja keras dengan kata kunci gigih, tabah, ulet, impian, pantang menyerah, selalu punya harapan. 5. sederhana dengan kata kunci bersahaja, tidak berlebihan, apa adanya, rendah hati. 6. mandiri dengan kata kunci percaya diri, tidak bergantung pada orang lain, tidak ingin selalu dilayani, tidak mengandalkan orang lain, optimis, 7. Adil dengan kata kunci obyektif, proporsional, tidak memihak, tidak pilih kasih, kasih sayang dan merta. 8. berani dengan kata kunci tegar, teguh pendirian, tidak plin plan, percaya diri, tidak gentar dan pantang mundur. 9. peduli dengan kata kunci kasih sayang, empati, simpati, solidaritas dan tenggang rasa.

Ada sembilan karakter baik yang akan dibangun melalui satuan pendidikan. Untuk itu perlunya cara efektif model penerapannya untuk siswa sekolah dasar.

Cara efektif bisa melalui berkisah sahabat Nabi dengan diproyeksikan pada kehidupan sehari-hari siswa. Berkisah bisa dijadwalkan pada mata pelajaran tematik sepekan sekali selama 1 jam pelajaran yaitu selama 30-35 menit.

Banyak kisah-kisah para sahabat yang anti korupsi seperti Sa’ad bin Abi Waqqash sebagai panglima pasukan muslimin saat penaklukan kerajaan Kisra (Persia) pada masa Khalifah Umar Bin Khatab. Ada juga Abdullah Bin Rawahah, ketika Yahudi Bani Nadhir ingin menyuapnya, dengan tegas beliau menolak suap tersebut. Beliau juga menjalankan tugasnya atas perintah Rasulullah untuk memungut pajak bumi (kharaj) dari hasil tanaman kurma, waktu itu Rasulullah memutuskan hasil bumi Khaibar dibagi menjadi dua, separuh untuk kaum Yahudi sebagai pengelola dan separuhnya lagi diserahkan kepada kaum muslimin. Kaum yahudi akan memberikan perhiasan emas kepada Abdullah Bin Rawahah jika memberikan hasil bumi separuh lebih.

Dari kisah-kisah sahabat Nabi yang anti korupsi, banyak yang bisa diambil hikmahnya untuk siswa-siswa seperti karakter jujur yaitu tidak mengambil barang milik orang lain, karakter jujur, disiplin, kerja keras dan tanggungjawab yaitu bersungguh-sungguh menjalankan tugas yaitu giat belajar sehingga ketika penilaian tidak menyontek. Karakter sederhana dan mandiri yaitu karakter Sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash yaitu rendah hati, optimis dan tidak sellau ingin dilayani sebagai pemimpin tdak menyuruh-nyuruh anak buah. Karakter Adil dan berani serta peduli ada pada diri Abdullah Bin Rawahah yang tegas, adil dan empati.

Satuan pendidikan dapat mencari referensi kisah-kisah Nabi dan sahabat yang lainnya untuk membentuk karakter siswa anti korupsi. Jika Sembilan karakter bisa terbentuk dengan baik, maka karakter-karakter lain akan mengikuti.

Karakter-karakter baik siswa akan membentuk adab siswa. Jika siswa dan guru beradab maka sekolah pun beradab. Wallau a’lam bishowab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

15 Dec
Balas



search

New Post