Rani Yuliana

Kelahiran kota Tegal_ tinggal di Bekasi_ sebagai Guru SDIT Nur Al Barkah_ Cibarusah Kab. Bekasi. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibuku Berbohong
Bag - 3

Ibuku Berbohong

Setibanya di pesantren, tak lama kemudian Bapak berpamitan, dan mulailah kehidupan baruku bersama sesama teman-teman seperjuangan. Sejak dini hari aku mulai menapakkan kaki ke ruang kecil di sudut kamar, sebelum aku menunaikan kewajibanku sebagai muslim, aku ke kamar mandi untuk membersihkan sekujur badan dan bergegas berwudhu. Tak lama aku berjalan menuju tempat yang biasa aku gunakan untuk sholat, aku hamparkan sajadah sebagai alasnya. Lima menit terlewatkan, aku mulai beranjak keluar kamar seraya membuka pintu yang terkunci.

Masih saja fikiranku masih terlintas ingin bertemu Ibu. Rasa kangen yang menghantui, membuatku selalu mengingat katika biasanya Aku keluar dari kamar menghampiri meja makan yang sudah terhidang menu makan pagi dan segelas air putih. Setelah aku habis melahab nasi goreng buatan Ibu, aku segera mengambil tas dan berpamitan dengan Ibu dan Bapak. Kemudian aku keluar memepah langkah demi langkah menuju sekolah yang jaraknya kurang lebih 500 km dari rumahku. Sepanjang jalan teman menyapa, akupun berbalas sapa. Setibanya di sekolah, guru sudah menanti di gerbang menyambut anak murid yang berdatangan. Kemudian aku menuju ke ruang kelas ku yang saat itu aku duduk di bangku kelas VII SMP. Pengalaman pertama bertemu dengan teman baru dan suasana baru. Rasanya kenangan itu membuatku syahdu.

Namun tiba-tiba perasaan lain mengusikku ketika malampun kembali mulai mengantarkanku tidur. Tiba-tiba saja Aku teringat masa dulu. Ketika itu waktu pulang sekolah pun tiba. Aku bergegas menuju pintu gerbang bersama bercanda dengan kawan. Rasannya hal itu ingin kembali terulang setelah sekian tahun lamanya harus berbalik mundur dan kisah itu benar benar terjadi. Sungguh kejadian itu memang tak mudah di lupakan. Kerena memang bekasnya masih terlihat di sudut pandangan mata yang begitu tajamnya. Bulsit dengan semua kenangan karena yang lalu biarlah berlalu. Serasa siang itu detak jantung berdegub sangat kencang ketika melihat sang mantan di depan mata berjalan berlawanan arah. Sambil berfikir dalam benak, apa yang dilakukannya di sini?. Aku pun acuh seakan tak peduli dengan semua itu, karena di antara kami sudah tidak punya hubungan apapun. Kekecewaan itu semakin menusuk sanubari, hingga akupun hanya bisa terdiam ketika melihat dia sudah berada di belakang ku dan memegang tanganku. Sungguh aku tak pernah menyangka, karena akupun tak berharap dia kembali. Aku berfikir setelah dia meneruskan studynya di luar kota, aku berharap tidak ada lagi yang dapat mengganggu ku.

Siang itu memang matahari terasa terik hingga menyengat ke ubun-ubun kepalaku yang terbalut dengan kerudung. Namun nampak dari kejauhan dia datang menghampiri seraya berkata, " besok aku tunggu di CFC di dekat sekolah" ujarnya penuh rasa. Tak lama akupun menjawab " iya nanti aku kesana" ucapku lirih. Entah dari mana perasaan itu datang seakan aku tak kuasa menepis kerinduan yang kian lama tenggelam tanpa kata. Aku berusaha melupakan bahkan sesekali aku mencoba mnghapus segala rasa yang tertinggal semenjak kejadian waktu itu seketika aku mendengar salah satu stasiun radio yang menceritakan uangkapan kata hatinya. Saat itu seluruh bulu kuduk ku berdiri bagai tersambar angin di siang hari, menyapu bersih ingatanku hingga terluap seakan meluruh seluruh rasa yang sempat hilang menjadi terkumpul dalam otak kananku. Sungguh entah berawal dari mana kisah itu, intinya aku pergi meski dia harus menunggu. Mencoba berfikir ketika keputusan itu membuat aku sangat tersiksa batin dan raga yang bertolak belakang. Rasa yang tumbuh bukan semata karna kebaikannya selama ini, namun karna luka yang membekas tak pernah musnah meski perih terus menyiksa.

@Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post