Rani Yuliana

Kelahiran kota Tegal_ tinggal di Bekasi_ sebagai Guru SDIT Nur Al Barkah_ Cibarusah Kab. Bekasi. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Orang tercintaku

Orang tercintaku

Siang ini aku telah mendapatkan tamparan hebat oleh orang tercintaku. Entah angin apa yang membuat hatiku pun berdebar dengan dahsyatnya. Karena aku merasa ini adalah kesalahanku. Awalnya ketika beberapa hari kemarin aku selalu chatting dengan salah satu group yang terkadang membuatku tertawa sendiri, karna dalam group itu adalah alumni SMP yang sudah beberapa tahun tak pernah sekali bertemu. Dan silaturahim itupun terjalin karna group itu. Nah usul punya usul, ketika di salah satu group itu muncul seseorang yang tak di sangkakan, ialah seorang guru Bahasa Arab. Beliu supel dan dekat dengan anak anak. Dari situ kami saling bertegur sapa seperti layaknya anak ke Bapak. Apalagi beliau adalah panutan seorang guru. Mungkin itu hal wajar bagi ku, karena aku menganggapnya tak lebih dari seorang guru. Bahkan akupun sering bercerita ketika ada masalah soal kerjaan, bahkan selalu memberikan motivasi dan semangat, yang kuncinya percaya pada diri dan kemampuan diri, dan apapun itu maka iklas dan jalani. Sungguh kata - kata itu membuatku lebih semangat sebagai pengajar. Karena pengajar itu bukan hal yang dikatakan santai.

Jujur memang mengajar itu penuh dengan beban mental yang ketika di hadapkan dengan orang tua siswa yang terkadang tidak terima akan suatu hal anaknya yang menuntut untuk seperti ini dan seperti itu. Tapi adakah yang mengerti tentang hal seperti itu, belum lagi apabila pimpinannyapun bukannya memberi semangat untuk gurunya, malah terkadang berbalik untuk mengikuti kemauan si empunya anak.

Mungkin dari situ terkadang aku merasa penat dan entah pada siapa aku harus mengeluarkan segala unek-unek yang membuatku menjadi tak bersemangat. Meski sudah ku bersimpuh pada yang Kuasa dan mengadu pada-Nya. Namun rasanya kurang afdol kalau belum ku ceritakan pada orang terdekat. Ketika suatu hari ku mencoba bercerita pada orang tercinta, tapi apa yang di dapat??. Hanya diam dan tak bergeming, dengan alasan berbalik tanya, "ya sudah, terus mau bagaimana??". Tapi akupun memakluminya, karena ketika orang tercintakupun sampai di rumah dengan keadaan lelah, sepulangnya dari kerja dan tak pernah bercerita padaku. Mungkin karna ingin memendamnya sendiri.

Tapi suatu ketika aku bercerita pada guru SMP ku yang ku anggap sebagai orang tua sendiri. Namun tanpa mengurangi rasa hormat ku padanya, itu karna rasa takdim ku pada beliau. Hingga ahirnya di pertemukan dan sempat berbicara oanjang lebar. Di situ aku tak sendiri, aku membawa keluarga tercintaku untuk ku perkenalkan dengan sosok guru yang telah memberiku semangat dan selalu memotivasiku. Terutama di kegiatanku dalam literasi. Beliau mendukung sekali, bahkan pelajaran yang beliau ajarkan padaku supaya aku terus menggali dari referensi Cak Nun. Supaya dalam berliterasi ada kandungan dakwah di dalamnya. Dan ketika nantinya aku berada di titik ternyaman sebagai penulis, maka bubuhkanlah di dalamnya adalah dakwah. Hingga akupun sering sekali di berikan motivasi-motivasi terhebatnya hingga akupun merasa guru SMP ku itu adalah motivator sekaligus konsultan buat diri ku pribadi.

Tetapi tak cukup sampai situ saja, ketika panas terik menguliti tubuh. Rasanya aku terhentak ketika orang tercintaku melarangku untuk setiap waktu berkomunikasi dengan guru SMP. Akupun bersedih mendengar hal itu. Ternyata harus aku batasi berkomunikasi dengan motivator yang selama ini sudah memberiku semangat dalam berliterasi. Tapi apa boleh buat, ternyata kecemburuan seseorang tercinta adalah hal membuatku sangat berbahagia dalam menikmati hidup. Karna orang tercinta, hingga aku dapat mencapai di zona nyaman ini. Karna orang tercinta aku memiliki putri-putri sholehah. Aku tak pernah menganggap tamparan hebat itu berartikan bahwa orang tercintaku marah padaku. Tapi aku yakin dia sangat mencintaiku.

Terimakasih untuk orang tercinta yang telah memberikan warna dalam menikmati hidup. Terimakasih orang terdekat yang telah menjadi motivator dan konsultan buat aku pribadi. Dan terimakasih untuk semuanya.

@salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepertinya suami menginginkan dialah yg menjadi motivator bunda bukan yg lain. Mungkin suami merasa kurang dibutuhkan. Barakallah

19 Oct
Balas

Sepertinya bu,,

19 Oct



search

New Post