Gibah
Oleh: Ranti Kumalasari
Masih pagi kau sudah menari di tebing dusta
Memintal benang cerita menjadi kain gosip mempesona
Pembeli bualmu jadikan baju kebohongan sesuai model yang disuka
Tuk dijajakan lagi bagi yang lapar dusta
-
Sementara di sudut bilik seseorang khusuk merapal zikir dan doa
Kalbunya dihujani kuntum-kuntum keberkahan
Pembayar gibah yang meluncur dari mulut berbisa
Lubuk Basung, 01112018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bukan emak kl gak ghibah
Benarkah?
Keren puisinya bu, mencerahkan. Sukses selalu salam literasi
Makasih Bu Leni. Salam literasi.
Puisinya keren banget Bun. Semoga sehat selalu aamiin
Terimakasih Ibu Inah. Aaamiin. Semoga Ibu juga sehat selalu.
Puisi yang bermakna teguran halus bagi mereka yang suka bergunjing tanpa manfaat..diksinya terlihat jelas...salut bu
Terimakasih banyak Bapak atas apresiasinya. Salam kenal dan salam literasi.
Luarrr biasaa bunda puisinya...jg self reminder unt sy pribadi...
Makasih banyak ibu atas kunjungannya. Salam literasi
Keren diksinya mbakranti
Terimakasih Bu Yuli. Salam literasi.
Keren puisinya bun..salam literasi sukses selalu.
Makasih banyak Bapak atas apresiasinya. Salam literasi dan sukses selalu.
Hm, mantap puisinya bunda.
Makasih banyak Ibu. Semoga sehat selalu.