Rindu Pantun Dalam Pantun Rindu
(Tagur ke 96)
Lihatlah keatas awan kelabu
Awan kelabu aduhai pekatnya
Begini rasanya terkungkung rindu
Terkungkung rindu aduhai sakitnya
Awan kelabu aduhai pekatnya
Sebentar lagi berteman guntur
Terkungkung rindu aduhai sakitnya
Tak enak makan tak lelap tidur
Sebentar lagi berteman guntur
Bersama hujan basahi persada
Tak enak makan tak enak tidur
Hati merana raga tak berdaya
Bersama hujan basahi persada
Turun lebat seakan tumpah
Hati merana raga tak berdaya
Karena rinduku kian membuncah
Turun lebat seakan tumpah
Seluruh alam menjadi basah
Karena rinduku kian membuncah
Hanya pada Allah aku berserah
Seluruh alam menjadi basah
Bukti kasih Allah yang Rahman
Hanya kepada Allah aku berserah
Entah kapan rindu kan bertuan
Bukti kasih Allah yang Rahman
Kepada semua Dia penyayang
Entah kapan rindu kan bertuan
Buah hati tak kunjung pulang
Kepada semua Dia penyayang
Sayangnya merata tak pandang orang
Buah hati tak kunjung pulang
KarenaPandemi langkah terhalang
Sayangnya merata tak pandang orang
Kaya dan miskin sama sejajar
Karena Pandemi langkah terhalang
Tetap ikhtiar perbanyak sabar
Di sela rintik hujan, 19 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar