Profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga pendidik, antara lain: (a) sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar, membimbing dan melatih (b) pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan yang dimiliki, (c) sebagai petugas kemashalakatkatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat untuk menjadi warga negara yang baik. Pada kurikulum 2013, dikembangkan budaya litersi yaitu pengembangan kemampuan siswa dalam membaca, menulis dan berhitung (dulu dikenal dengan istilah “calistung”).

Di SMA Negeri 1 Terisi Indramayu, dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran saya memasukan kegiatan membaca 15 menit sebagai implementasi gerakan literasi sekolah. Sarana yang harus ada adalah tersedianya buku bacaan, dan buku bacaan di perpustakaan stoknya terbatas. Untuk menambah buku referensi dan mengasah ketrampilan dalam menulis buku, maka tanggal 05-06 Januari 2019 mengikuti diklat satu guru satu buku (sagusabu) dan tantangannya berikutnya, selama 40 hari harus menyelesaikan sebuah buku. Akhirnya saya memutuskan mengangkat bahan tulisan yang sudah ada, yaitu skripsi saya waktu S1 dengan merevisi dan menambahkan hal-hal baru untuk memperkuat muatan isi buku.

Sinopsis buku solo pertama yang saya buat, yaitu; Jepang bercita-cita untuk membentuk Asia Timur Raya atau dikenal juga dengan kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Penyerbuan Jepang ke negera-negara Asia Tenggara, berlangsung dengan tepat dan aman. Sedangkan kondisi negara-negara Barat (Inggris, Belanda, Perancis dan Amerika Serikat) kondisinya lemah karena terikat oleh peperangan di Eropa. Masuknya Jepang ke Indonesia di awali pendaratan di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Timor, Sumatra dan diakhiri pendaratan di pulau Jawa. Tanggal 8 Maret 1942 adalah terjadi kapitulasi Kalijati, yang mengakhiri penjajahan Belanda dan menjadi titik awal pendudukan Jepang di Indonesia.

Buku saya juga memberikan gambaran tentang kemajuan Jepang pada Perang Dunia II dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearif lokal negaranya, yang sangat relevan dengan penguatan pendidikan karakter (PPK) dalam implementasi kurikulum 2013. Buku ini juga bisa dijadikan buku pengayaan dan pengembangan budaya literasi dalam pembelajaran sejarah Indonesia dan Sejarah Peminatan atau Lintas Minat, serta membantu guru, mahasiswa, pengiat sejarah dan pemerintah daerah dalam mengembangkan sejarah lokal.

Indramayu, 1 Agustus 2020

# Tantangan Gurusiana Hari ke-89