Jangan takut menjadi Indonesia (32)
Dalam sebuah kumpul bocah di ujung gang kampung saat sore hari. Nampaknya mereka terlibat obrolah seru. Padahal posisi mereka semuanya di atas sepeda. Awalnya mereka mengobrolkan tentang sepakbola. Tentang Copa America. Ah, sudah seperti para Bapak saja laga mereka. Mereka asyik membahas tentang para pemain sepakbola idola mereka. Mulai dari Messi, Neymar, Jose Maria, Emerson, dan lain-lain yang saya tidak hapal namanya.
Rupanya obrolan mereka berlanjut ke tempat-tempat lain di benua Eropa, dimana para pemain idola mereka merumput. Ada yang berhasrat dolan ke Italia, Jerman, Belanda, Inggris, Perancis, Spanyol dan negara lainnya yang punya kompetisi liga yang keren. Bahkan ada yang ingin pindah negara ke salah satu negara di benua biru tersebut. Alasannya, beragam dan hanya bikin senyum sambil geleng-geleng kepala. Diantaranya ingin sepuasnya berdekatan dengan sang idola. Masih wajar ya. Yang aneh tuh kalau alasannya bosen sebagai WNI hidupnya susah. Ah, tuh anak seperti 'curhat' ke temannya. Sementara teman-temannya hanya tertawa mendengarnya.
Bosan sebagai WNI? Fenomena apa pula ini? Jangan-jangan anak tersebut suka nguping obrolan orang-orang tua yang galau. Atau kebanyakan nonton sinetron yang kurang mengedukasi mungkin. Padahal kita sering mendengar dan membaca idiom: Hujan batu di negara sendiri, lebih baik dari pada hujan emas emas di negara orang. Atau ada juga idiom : Makan tidak makan kumpul. Ataukah karena pandemi pembinaan mental dan karakter berkurang? Secara bocah-bocah usia SD lebih mendengar apa kata gurunya di sekolah. Jadinya kembali menyalahkan pandemi. Kiranya jika PTM sudah berjalan lagi, sekolah harus lebih kencang untuk menggalakkan gerakan cinta Indonesia dan patriotisme. Jangan takut menjadi Indonesia. Jazakallah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar