Menjadi apa kelak itu sebuah harapan. Di mana ada kemauan di situ ada jalan." Where there is a will there is a Way" Sebagai orang tua tentu akan memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Pepatah yang berbunyi "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya" atau "Like Mother like daughter" sepertinya hampir mendekati kenyataan. Memiliki buah hati dengan segudang prestasi tentunya membanggakan. Namun, tak semudah membalikkan telapak tangan. Di sekolah siswa dapat memilih ekstra kurikuler sesuai bakat dan minat. Peminatan juga di lakukan di sekolah melalui berbagai macam kegiatan. Di adakan untuk menumbuhkan semangat mencipta dan berkarya. Dari menggambar, memanah, English Club, kerajinan tangan, berenang, menari, paduan suara dan banyak lagi pilihan.

Saya mulai melihat keberanian muncul saat duduk di kelas 3 SDIT Ash Shohwah. Saat itu sekolah mengadakan Lomba Bacaan Sholat dan Menyanyi Nasyid atau lagu lagu Islami. Perkara yang tidak mudah untuk melatih keberanian tampil di depan orang banyak. Namun berkat semangat dan latihan yang di berikan akhirnya membuahkan hasil meraih juara 3 Lomba bacaan sholat. Untuk lomba menyanyi belum membuahkan hasil.

Saat di grup Wa ada info tentang Pelatihan Sasi Sabu,saya tak pernah memaksa untuk ikut. Atas kehendak sendiri tentu akan menjadi penyemangat untuk berkarya. Tulisan yang biasa hanya melalui buku tulis kini berpindah tempat. Berkenalan dengan Media Guru membuka wawasan menulisnya. Suatu keberkahan untuk semua Tim Media Guru yang sudah memfasilitasi kegiatan Sasi Sabu. Melalui akun blog gurusiana naura, tulisan demi tulisan mulai menghiasi hari harinya. Saya berharap semangat menulisnya semakin terasah.

Judul My Best friend Forever, buku yang bercerita tentang persahabatan 4 siswi yang di mulai dari awal sekolah. Meski naik ke kelas 2 mulai ada rolling siswa, namun persahabatan mereka tak terputus. Bersama saat istirahat dan waktu sholat, adalah kisah indah di masa kecil. Semoga pandemi cepat berlalu, sehingga rasa kangen sekolah dan teman bisa terobati.

Saya sangat bangga dengan pencapaiannya,meski baru berupa sertifikat. Harapan dan doa akan terus mengiringi setiap langkahnya. Meski semangat menulisnya mulai kendur karena tugas dan mendekati waktu Mid Semester. Saya terus memberi semangat, memberi referensi tentang menulis. Masuk bab ke dua, berhenti. Yah, saya tak pernah menginginkan berhenti. Biar di simpan dulu, akan ada saat untuk menulis kembali. Go Fight, my dear!

# Batiwakkal City, 01 November 2020

#Tantangan menulis