Ratna Astutik

Ratna indri Guru di smpn 3 tongas kab probolinggo...

Selengkapnya
Navigasi Web
Covid Menyapa Keluargaku dipenghujung Tahun 2020
Coronavirus Disease

Covid Menyapa Keluargaku dipenghujung Tahun 2020

Coronavirus Disease-19 atau yang lebih dikenal dengan Covid 19 merupakan penyakit yang mewabah sejak awal tahun 2020 di Indonesia. Dan selama ini aku hanya membaca pemberitaan-pemberitaan tentang mewabahnya penyakit tersebut tanpa sebersitpun terbayang dalam fikiranku akan melihat langsung penyakit tersebut menyerang manusia. Karena aku yakin sudah patuh dengan protokol kesehatan. Dan ternyata dipenghujung tahun 2020 anggota keluargaku terpapar covid 19. Penyakit tersebut menyapa suamiku, kronologi penyakit tersebut menyapa suamiku adalah sebagai berikut:

                Tanggal 27 Nopember 2020 aku bersama suami dan dua putraku melakukan perjalanan  ke Banyuwangi untuk merayakan 10 tahun pernikahan kami. Sepulang dari Banyuwangi tanggal 29 Nopember 2020 suamiku menjalani tes rapid antbodi dan hasil tes keluar pada hari itu juga, “Alamdulillah hasil tes  non reaktif, walaupun aku paham  tes rapid ini tidak dapat dijadikan acuan terpapar atau tidaknya penyakit yang dikenal dengan penyakit seribu bayangan tersebut, tetapi aku sedikit lega karena hasil tes tidak reaktif. Kemudian tanggal 4 Desember 2020 suamiku melakukan perjalanan keluar kota yaitu Jogjakarta. Dan tiba di Probolinggo  tanggal 6 desember 2020, pada tanggal 7 Desember 2020 masih melakukan aktifitas seperti biasa yaitu “ngantor” dan pada  tanggal 7 desember 2020 itulah aku mendengar kabar bahwa salah satu teman kantor suamiku terpapar covid 19 sehingga suamiku harus menjalani tes swab PCR.

Tanggal 8 desember 2020 suamiku melakukan tes swab PCR yang pertama, usai tes malam hari suami demam kemudian minum paracetamol dan keesokan harinya demamnyapun reda. “Mungkin kecapekan karena lembur akreditasi dan 2 kali perjalanan keluar kota” fikirku kala itu. Tanggal 9 desember mulai batuk meskipun tidak sering/istilah jawanya tidak ngekel, hal itu membuatku curiga jangan-jangan kondisi seperti inilah tubuh terserang covid 19 sehingga hari kamis tanggal 10 aku berniat untuk izin isolasi mandiri meskipun hasil tes swab belum keluar. Tetapi karena pada waktu itu ada kendala jadi batal menuju ke sekolah, kendalanya yaitu  tanggal 10 desember 2020 suami harus menjalani tes swab kedua sedangkan aku harus menjaga putra sulungku sakit perut. Sehingga, tanggal 11 desember aku menyempatkan izin kepada Kepala Sekolah dan   menceriterakan kondisi suamiku dan terhitung tanggal 11 aku melaksanakan isolasi mandiri meskipun belum tentu suamiku terpapar covid 19. Dan sejak menjalani tes swab pertama semua peralatan mandi, makan, tidurpun terpisah dari anggota keluarga lain.

Kemudian tanggal 12 Desember 2020 badan suamiku keluar bercak merah-merah (ruam) kalau istilah jawa gabaken. “pertanda sudah sehat fikirku tetapi semua peralatan makan, mandi dan tidurpun masih terpisah, tetapi sabtu malam disepertiga malam aku terbangun karena mimpi buruk “sandalku hilang,,,,”pertanda apa ini mengingatkanku sebelum menikah dulu istikharah suami menemukan sandal,,,,apakah mimpiku sekarang aku kehilangan sandal pertanda akan kehilangan suami “gumamku dalam hati”. Karena mimpi itulah aku tidak lagi tidur terpisah,,,tidur lagi berdua berpelukan sih iya tapi tidak melakukan Rapat Menpora hahahahaha. Kemudian tanggal 14 suami merasakan mual dan muntah, tidak bisa lagi merasakan enaknya makanan. Akan tetapi tanggal 15 desember kondisi badan mulai membaik karena asupan gizi yang baik, selalu berjemur dan selalu berkumur dengan air yang sudah dicampur dengan obat kumur tujuannya untuk membersihkan kuman2 yang ada di dalam rongga mulut.

                Hingga saat yang ditunggu telah tiba, “Astaghfrilahaladzim” dugaanku benar hasil swab 7 hari yang lalu suamiku positif covid 19 dan suamiku berhasil melawan penyakit tersebut tetapi harus menjalani karantina selama 7 hari di hotel yang telah ditunjuk oleh pemda setempat. Menangis, sedih kecewa campur aduk jadi satu waktu itu, terbayang penderita covid akan dijauhi orang-orang sekeliling. Bahkan menghadapi sikap orang sekitar lebih menyakitkan daripada melawan penyakit itu sendiri. Tetapi sebagai bentuk tanggung jawab dan  menyadari bahwa penyakit ini menular segera aku hubungi keluarga dan tetangga yang terbiasa silaturahmi kerumah untuk tidak berkunjung ke rumah dulu.  Kalaupun mereka menjauh, hal itu merupakan hal yang wajar dan sepatutnya mereka lakukan dan kita tidak boleh merasa kecewa.

Tetapi Alhamdulillah bersyukur kepada ALLAh SWT hal itu tidak terjadi padaku, Alhamdulillah aku berada ditengah keluarga dan tetangga dengan kadar keimanan yang tinggi mereka percaya akan takdir meskipun covid ini menular mereka percaya bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah kehendakNYA termasuk datangnya penyakit yang mewabah ini. Sikap keluarga yang seperti itulah yang menjadi vitamin yang paling mujarab bagiku saat itu. Aku mampu melewati masa–masa sulit, masa ketika suami berada di karantina putra sulungku demam, mual, muntah dan pusing. Entah itu covid atau bukan karena demamnya hanya semalam paginya sehat tetapi mual dan muntah. Muntahnyapun hanya 2 kali setelah itu sehat, hanya saja pusing yang kambuh 1 samai 2 kali dalam sehari. Sedangkan aku merasakan kantuk dan kedinginan, kondisi seperti berlangsung selama sehari. Dan alhamdulillah tanggal 23 desember 2020 suamiku dinyatakan sehat , putraku juga sehat pada saat itu juga. Jadi masa inkubasi covid 19 ini adalah 14 hari sehingga kita diharuskan isolasi selama 14 hari ditambah 3 hari. Tetapi sayangnya terkadang banyak perusahaan yang mewajibkan tes dengan hasil negatif baru karyawan tersebut diperboehkan bekerja.

pesan dari tulisan saya adalah :

Covid itu ada dan nyata walaupun banyak yang menyatakan konspirasi, kemungkinan ada sebagian orang yang memanfaatkan situasi ini sehingga wabah ini tampak seperti hoax. Umumnya setiap ada perubahan sosial budaya pasti akan timbul dampak postif dan dampak negatifnya. Karantina mandiri selama 14 hari  jika kita merasakan badan kurang fit atau berkerumun dengan penderita covid 19 karena masa inkubasi covid selama 14 hari. kalaupun terpapar covid kita sudah memutus mata rantai penularan dengan di rumah saja selam 14 hari. Tanamkan dalam diri bahwa penyakit itu datang dari Allah, sekuat tenaga kita berlari untuk menghindari jika Allah berkendak kita tidak dapat menghindari jadi bersikap wajar-wajar saja tetapi tetap selalu waspada. Penularan covid melalui droplet jadi menutup hidung dan mulut menggunakan masker lebih aman Selalu memakai masker jika bepergian, menjaga jarak, mencuci tangan sesering mungkin. Berkumur dengan air hangat yang sudah dicampur dengan garam atau campur dengan obat kumur jika sudah terpapar covid Perbanyak makan sayur, buah, minum , dan  tambah dengan suplemen untuk memperkuat daya tahan tubuh. karena covid 19 menyerang pada tubuh dengan daya tahan tubuh lemah. Gunakan minyak kayu putih untuk menghangatkan badan jika badan kedinginan Bersikap tenang dan selalu berpikir positif Selama kita sehat merawat penderita covid sah-sah saja tetapi patuh dengan protokol kesehatan. Perbanyak ibadah kepada Allah SWT, bagi kaum muslim bangun pukul 03. 00 pagi untuk melaksanakn sholat tahajud . Akhir kata terimakasih doa keluarga, tetangga dan sahabat. Semoga kita selalu dalam lindungan ALLAh SWT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Probolinggo, januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Maturnuwun bpk,,,hanya 17 thn keatas yg paham rapat menpora pak wekweekwek,,,salam sehat dari probolinggo bpk

05 Jan
Balas

Semoga keluarga bunda diberi kesehatan dan sukses selalu

07 Jan
Balas

Amin maturnuwwun bunda sukses juga buat bunda dan keluarga Amin

08 Jan

Semoga sehat selalu ya Ibu dan keluarga. Aamiin.

06 Jan
Balas

Maturnuwun bu nopi semoga ibu dan klg juga sehat selalu AminYra

07 Jan

semangat BUnda. sehat selalu. Salam literasi. semoga wabah covid-19 segera berakhir

09 Jan
Balas

Terimakasih bunda terkadang lelah bunda tp sy ambil hikmahny saja,,,smg bunda dan klg sehat selalu,,,salam literasi

10 Jan

Terima ksh bunda sdh berbagi info yg sangat bermanfaat , dan waspada terhadap covid 19, serta mnjg agar imun tbh ttp vit sll salam sehat

15 Jan
Balas

terimakasih sudah berkunjung semoga bunda dan keluarga selalu dalamlindungan Allah SWT Amin.

15 Jan

Mantap, semoga Covid-19 segera berlalu

05 Jan
Balas

Amin,,,salam kenal bunda

06 Jan

Kisah yang inspiratif Hal yang sama kami alami buAlhamdulillah semua.sehat sampai.hari ini

06 Jan
Balas

Terimakasih bu ida Alhamdulillah semoga kita selalu dlm lindungan Allah SWT

06 Jan

Semangat bunda, salam kenal dan salam sehat selalu

13 Jan
Balas

Teerimakasih bunda salam kenal juga smg bunda dan keluarga selalu dlm lindungan Allah SWT amin

15 Jan

ulasan sangat penting dan bermanfanfaat tentang gejala Covid-19 bu Ratna.,maturnuwun. Barokallah.

08 Jan
Balas

terimakasih ibu semoga kita selalu diberi kesehatan ditengah pandemi

08 Jan

Alhamdulillah.

11 Jan
Balas

Salam literasi bunda

12 Jan

semoga cepat pergi covidnya bu, keren dan sukses selalu

06 Jan
Balas

Amin YRA bunda sukses juga buat bu yelli dan klg

06 Jan

Artikel luar biasa mencerahkan bu. Perlu adanya rapat Menpora bu.

04 Jan
Balas

Maturnuwun bpk,,,hanya 17 thn keatas yg paham rapat menpora pak wekweekwek,,,salam sehat dari probolinggo bpk

17 Jan



search

New Post