Ratnadewi vera

Seorang Istri dan ibu rumah tangga yang memiliki dua orang putra. Berdomisili di Medan. Berdarah minang asli tetapi lahir dan besar di Sumatra Utara. "Kecemplun...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lego VS Bunda #tantangangurusiana hari ke-26

Lego VS Bunda #tantangangurusiana hari ke-26

Entah apa yang ada dalam fikiran mereka, anak-anak lelakiku. Beli mainan kok yang bikin mumet, benda kecil-kecil yang keras bercampur aduk nggak jelas yang mana kaki mana kepala, harus disusun agar menjadi sebuah bentuk. Serius sekali mereka merakitnya. Sampai bundanya lewatpun tak dilihat.

Hingga tiba-tiba terdengar jeritan bagai naga mengamuk. "Aaaaarrrrgghh...aduuuh, bunda buang nanti ini ya " jeritku sambil terpincang-pincang berjalan kesisi tempat tidur. Sambil memegangi telapak kaki yang memerah terinjak kepingan lego mainan mereka. " kenapa bun?" serentak mereka bertanya.

"Inilah akibat mainan kalian bertaburan nggak jelas terinjak kaki bunda" cecarku dengan emosi tingkat dewa. " ma'af bun, ma'af bun. Sini kaki bunda abang urut biar sembuh" rayu si sulung saking takutnya. Sang adikpun tak ketinggalan ikut mengurut kaki bundanya.

Aku diam saja walau perasaan senang menyelinap dihatiku. Terharu melihat mereka perhatian pada ibunya. " tapi legonya jangan dibuang ya bun..." ucap si sulung memelas. Aku masih diam sambil meringis. Sebenarnya aku tidak serius dengan ancaman itu karena hanya reflek menahan sakit. Bayangkan saja terinjak kepingan benda keras dan runcing yang kecil seperti biji jagung. Gimana nggak meraung kayak harimau.

Drama terinjak lego selesai, dan masuk pada edisi kepengin beli lego baru. Berbagai cara mereka lakukan untuk menaklukkan hati bundanya agar mau mengizinkan beli yang baru. Namun aku tak tergoda hingga suatu sore kulihat mereka sedang berdiskusi berdua. Keduanya saling menghitung uang tabungan mereka dan menggabungkan. Ternyata dirasa cukup untuk membeli lego yang baru.

Masalah belum selesai sampai disana. Kembali kedua anak lelaki ini berusaha merayuku untuk mengantarkan mereka pergi membelinya. Dari merayu dengan kata-kata hingga tak ingin dibelikan jajan demi bunda mau mengantarkan. Sehingga akupun jadi salut dengan usaha mereka yang awalnya kuanggap modus belaka. Namun bagiku perjuangan yang mereka lakukan positif dan layak untuk diapresiasi.

Akhirnya kamipun sepakat untuk pergi di hari minggu. Dalam perjalanan ke mall ada kalimat sakti yang makin buat hatiku luluh dari si sulung yang berkata "kita habis beli langsung pulang aja nggak apa-apa kok bun. Nggak usah makan di mall atau jajan". Mataku memerah mendengar perkataannya. "anakku...tak akan tega bunda berbuat itu seberapapun sakitnya kaki bunda terinjak mainanmu". Bisikku dalam hati.

Seorabg Ibu akan bahagia bila ada senyum di wajah anak-anaknya. Segala sakit akan hilang terobati dengan perhatian dari anak-anaknya. Semoga kelak perhatian itu tetap ada ketika bunda mulai renta termakan usia.

Wallahu a'lam Bishowab

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post